Senin, 22 Desember 2025

URBAN FARMING JADI HARAPAN BARU BALIKPAPAN HADAPI INFLASI PANGAN, DPRD DORONG PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH

Photo Author
- Kamis, 16 Oktober 2025 | 11:03 WIB
Suwanto S.T, Angggota Komisi II DPRD Balikpapan
Suwanto S.T, Angggota Komisi II DPRD Balikpapan

 

KPFM BALIKPAPANKetika harga sayuran seperti sawi sempat menembus Rp 25.000 per kilogram, anggota komisi II DPRD Balikpapan Suwanto, melihat peluang lain untuk mengatasinya, urban farming.

Ia menilai, lahan sempit di lingkungan rumah warga bisa menjadi solusi nyata untuk memperkuat ketahanan pangan lokal dan menekan laju inflasi kota.

Dalam talkshow Kedai Aspirasi DPRD Balikpapan, Suwanto menegaskan pentingnya mendorong masyarakat agar lebih produktif di lahan sendiri.

“Jangan tunggu sayur datang ke pasar. Kita bisa menanam dari halaman sendiri,” katanya dalam talkshow, Senin 13 Oktober 2025.

Kampung Bungas di RT 69 Gunungsari Ilir menjadi contoh sukses. Meski sebagian besar lahannya berlapis semen, warga mampu menanam sayur dan buah dengan berbagai teknik seperti Tambulapot (Tanaman Buah/Sayur dalam Pot), planter bag, karung, bahkan ban bekas.

Baca Juga: ARAI AGASKA TUTUP MUSIM PERDANA DENGAN PREDIKAT RUNNER UP R3 BLU CRU WORLD CUP 2025

Tak hanya itu, mereka juga mengembangkan 24 instalasi hidroponik dengan lebih dari 3.000 lubang tanam.

Hasilnya, panen sayur hidroponik di kampung tersebut mampu memberikan pendapatan hingga Rp25 juta per bulan secara komunal.

“Artinya, urban farming bukan sekadar hobi, tapi bisa menjadi sumber ekonomi baru bagi warga,” ujar Suwanto.

Ia menilai dukungan pemerintah sangat dibutuhkan, terutama dalam bentuk pendampingan teknis, edukasi, dan data pertanian presisi agar warga menanam komoditas yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal.

Selain itu, DPRD mendorong agar CSR perusahaan di Balikpapan lebih diarahkan pada pembinaan berkelanjutan di bidang pertanian kota.

"CSR jangan hanya sebatas simbol. Harus ada pelatihan dan pendampingan agar warga bisa mandiri,” ujarnya.

Suwanto juga mengajak masyarakat mengubah pola pikir konsumtif menjadi produktif.

“Mulai tanam yang kita konsumsi. Kalau panennya lebih, jual. Kalau semakin banyak, bisa jadi bahan olahan dan membuka UMKM baru,” tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Admin KPFM

Tags

Artikel Terkait

Live KPFM 95,4 Balikpapan

Terkini

PTMB TAMBAH PELANGGAN BARU TAHUIN 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 10:03 WIB

KALTIM KIRIM 37 RELAWAN KEMANUSIAAN KE ACEH TAMIANG

Rabu, 17 Desember 2025 | 12:51 WIB

PERDA REKLAME DIKAJI ULANG, VIDEOTRON JADI PERHATIAN

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:11 WIB

PENGUSAHA REKLAME TERKENDALA PBG

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:54 WIB

POSKO NATARU SAMS SEPINGGAN DIAKTIFKAN LEBIH AWAL

Senin, 15 Desember 2025 | 12:54 WIB
X