KPFM BALIKPAPAN - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan kepedulian antardaerah dengan memberangkatkan tim relawan kemanusiaan untuk membantu penanganan bencana di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.
Prosesi keberangkatan berlangsung di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Rabu, 17 Desember 2025, dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, yang mewakili Gubernur Kalimantan Timur.
Sebanyak 37 personel diberangkatkan, terdiri dari tenaga kesehatan, unsur Taruna Siaga Bencana (Tagana), serta personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kaltim.
Komposisi relawan meliputi lima dokter, satu analis kesehatan, satu apoteker, tujuh perawat, 15 anggota Tagana, serta delapan personel BPBD yang bertugas di bidang administrasi, dokumentasi pelaporan, dan penyelamatan.
Pengiriman relawan ini merupakan bagian dari komitmen program Kaltim Peduli Bencana untuk mendukung daerah-daerah yang terdampak musibah alam.
Baca Juga: PRAMUKA GARUDA KALTIM GELAR KEMAH DAERAH 2025 DI BALIKPAPAN
Dalam amanat Gubernur Kaltim yang dibacakan Sekda Sri Wahyuni, ditegaskan bahwa kehadiran relawan Kaltim di Aceh Tamiang merupakan bentuk empati dan tanggung jawab sosial pemerintah daerah terhadap sesama anak bangsa yang tengah menghadapi situasi darurat.
Sri Wahyuni mengingatkan bahwa seluruh personel yang diberangkatkan merupakan perwakilan daerah yang membawa misi kemanusiaan.
Ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan, mengutamakan keselamatan, serta membangun koordinasi yang solid dengan posko dan aparat setempat selama bertugas di lapangan.
“Kondisi di wilayah terdampak bencana tentu tidak sama dengan aktivitas sehari-hari. Karena itu, seluruh relawan diharapkan bekerja secara terkoordinasi, tidak mengambil keputusan sendiri, dan tetap mengedepankan keselamatan,” ujar Sri Wahyuni.
Sebagai simbol dimulainya tugas kemanusiaan tersebut, Sekda Kaltim secara resmi memasangkan rompi relawan kepada tiga perwakilan tim, yang kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama sebelum keberangkatan.
Usai pelepasan, Sri Wahyuni menjelaskan kepada awak media bahwa seluruh relawan telah melalui proses persiapan dan pembekalan yang matang.
Ia menyebutkan, salah satu kebutuhan utama di lokasi bencana saat ini adalah dukungan sumber daya manusia, khususnya untuk membantu operasional dapur umum dan pelayanan dasar bagi warga terdampak.
"Pendanaan kegiatan ini bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT) yang dikelola BPBD Provinsi Kalimantan Timur. Selain mengirimkan bantuan dana ke Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, sesuai arahan Gubernur, kami juga menurunkan 37 relawan untuk bertugas sekitar sepuluh hari,” jelasnya.
