KPFM BALIKPAPAN – Lonjakan kasus tenggelam dalam dua bulan terakhir mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan menekankan pentingnya pemasangan plang peringatan keselamatan di titik-titik rawan perairan. Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali, menyebut keberadaan plang resmi sangat dibutuhkan untuk menekan aktivitas berisiko dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
Menurut BPBD, sejak Oktober hingga November 2025 tercatat lebih dari sepuluh kejadian tenggelam, sebagian besar melibatkan anak-anak. Kondisi ini menegaskan perlunya perangkat peringatan yang lebih jelas dan mudah dikenali warga di lapangan.
Usman mengungkapkan bahwa BPBD telah memasang sejumlah plang imbauan di beberapa lokasi berbahaya. Namun jumlahnya masih jauh dari ideal.
“Pemasangan imbauan sudah kami lakukan sesuai pendanaan yang ada. Kalau tidak salah ada enam titik yang sudah kami pasang papan peringatan,” ujarnya, Rabu (18/11/2025).
Minimnya plang membuat beberapa lokasi rawan seperti waduk, sungai, dan saluran air masih belum memiliki tanda bahaya yang memadai. Padahal sebagian besar korban merupakan anak-anak yang bermain tanpa pengawasan ketat.
Baca Juga: YAMAHA YOUTH COMMUNITY REGIONAL STAGE MASUK TAHAP SELEKSI REGIONAL
Salah satu titik rawan yang menjadi perhatian BPBD adalah area waduk yang sering digunakan warga untuk memancing. Meski sudah ada tulisan larangan dari pihak tertentu, BPBD belum bisa memasang plang resmi karena belum jelas siapa pemilik lahan tersebut.
“Waduk ini kami belum tahu kepemilikannya siapa. Tapi kami lihat memang sudah ada tulisan larangan. Dulunya tempat itu sering dijadikan tempat memancing,” kata Usman.
Waduk tersebut merupakan saluran alam dari aliran air Kilang Delapan menuju Grand City dan keluar ke area perumahan.
Usman menegaskan bahwa plang peringatan tidak hanya berfungsi sebagai tanda larangan, tetapi juga sebagai upaya preventif yang dapat menyelamatkan nyawa. Plang yang jelas dan resmi diyakini mampu mengurangi aktivitas berbahaya seperti berenang, melintas, atau memancing di lokasi dengan risiko tinggi.
“Yang paling penting adalah menjaga diri sendiri dan orang terdekat. Dengan adanya plang resmi, masyarakat bisa lebih sadar bahwa area tersebut berbahaya,” ujarnya.
BPBD berharap ke depan dapat bekerja sama dengan kelurahan, pengelola lahan, serta masyarakat untuk memperluas pemasangan plang peringatan di seluruh titik rawan. Dengan kolaborasi tersebut, BPBD menilai upaya pencegahan bisa berjalan lebih efektif dan merata.
“Mari bersama-sama menjaga keselamatan. Pemasangan plang ini penting agar masyarakat lebih berhati-hati, terutama di area perairan,” pungkas Usman.
(MAULANA KPFM)