KPFM BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan kembali berhasil meraih peringkat kedua nasional dalam ajang Sutami Awards 2025 berkat kinerja terbaik dalam pengelolaan sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan Sudirman Djayaleksana mengatakan, bahwa keberhasilan Kota Balikpapan dalam meraih peringkat kedua nasional dalam ajang Sutami Awards 2025 berkat kinerja terbaik dalam pengelolaan sampah.
“Penghargaan tersebut menjadi pengakuan atas konsistensi dan keseriusan Pemkot Balikpapan dalam membangun sistem pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,” katanya, Senin (8/12/2025).
Ia menjelaskan, setiap harinya, Kota Balikpapan menghasilkan lebih dari 540 ton sampah, jumlah yang menjadi tantangan besar bagi daerah perkotaan. Namun, tantangan tersebut tidak dihadapi sendirian. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, serta sektor swasta menjadi kunci keberhasilan Balikpapan dalam mengendalikan persoalan sampah secara terstruktur dan berkelanjutan.
Baca Juga: BMKG PREDIKSI CUACA EKSTREM, PEMKOT DORONG LANGKAH PENCEGAHAN LEBIH AWAL
Ia menjelaskan, pengelolaan sampah di Balikpapan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari penguatan kebijakan, edukasi pemilahan sampah dari sumbernya, sistem pengangkutan yang terintegrasi, hingga pemrosesan akhir di TPA Manggar. Seluruh tahapan tersebut dirancang dengan satu tujuan utama, yakni menjaga lingkungan kota agar tetap bersih, sehat, dan nyaman bagi seluruh warga.
“Berbagai inovasi terus digulirkan Pemerintah Kota Balikpapan. Di antaranya kebijakan pembatasan penggunaan kantong plastik, pelaksanaan lomba Green, Clean, and Healthy, hingga pemanfaatan gas metana di TPA Manggar yang diolah menjadi LPG ramah lingkungan bagi masyarakat sekitar. Inovasi ini tidak hanya menekan volume sampah, tetapi juga menghadirkan manfaat ekonomi dan sosial,” ujarnga.
Ia menambahkan, pada tahun 2025, Pemkot Balikpapan juga menghadirkan dua fasilitas baru, yakni TPST KM 12 Karang Joang dan TPST Graha Indah. Kedua Tempat Pengolahan Sampah Terpadu tersebut mampu mengolah hingga 30 ton sampah per hari melalui berbagai metode, seperti daur ulang, pengomposan, serta pemanfaatan maggot sebagai solusi pengolahan sampah organik.
Meski berhasil meraih penghargaan nasional, Pemerintah Kota Balikpapan menegaskan bahwa capaian ini bukanlah tujuan akhir. Penghargaan hanyalah bonus dari upaya panjang yang telah dilakukan. Yang jauh lebih penting adalah komitmen bersama seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi berkelanjutan, Kota Balikpapan optimistis dapat mempertahankan predikat sebagai kota yang hijau, bersih, dan layak huni, bukan hanya hari ini, tetapi juga untuk generasi di masa depan.
(MAULANA KPFM)