KPFM BALIKPAPAN — Pemerintah Kota Balikpapan menerima kunjungan Asisten Deputi Stabilisasi Harga Pangan Kemenko Pangan RI, Muhammad Siradj Parwito, pada Rabu, 3 Desember 2025.
Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau langsung kondisi ketersediaan pangan, stabilitas harga, dan potensi produksi lokal menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut menjadi momentum koordinasi penting antara pemerintah daerah dan pusat, mengingat tingginya ketergantungan Balikpapan pada suplai pangan dari luar daerah.
“Beliau cukup kaget karena 85 persen bahan pangan kita disuplai dari luar daerah,” ujar Bagus diwawancarai wartawan.
Setelah rapat koordinasi di Balai Kota, rombongan kemudian melanjutkan peninjauan ke Pasar Klandasan untuk memeriksa langsung kondisi harga.
Baca Juga: DEWAN DORONG GENERASI MUDA BANGUN BUDAYA HIDUP SEHAT
Bagus menyebutkan bahwa pengecekan lapangan tersebut penting untuk memastikan efektivitas Satgas Pengendali Inflasi Daerah dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
“Beberapa komoditas penting masih dalam kendali harga yang kita tetapkan. Masyarakat tidak perlu khawatir, termasuk menjelang hari besar keagamaan nasional seperti Natal dan Tahun Baru. Kondisi harga relatif stabil dan tidak ada gejolak yang memberatkan warga,” jelasnya.
Selain membahas stabilitas harga, Wakil Wali Kota juga membuka diskusi terkait penguatan ketahanan pangan melalui peningkatan produksi lokal.
Saat ini, Balikpapan memiliki 27 hektare sawah aktif dari total potensi 96 hektare.
“Kami sangat konsen pada ketahanan pangan. Untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan luar daerah, kami ingin memperluas cetakan sawah,” ucap Bagus.
Ia menambahkan bahwa sebagian lahan yang ada kini dalam proses rehabilitasi berlokasi di Bukit Binjai, kawasan Teritip, Balikpapan Timur, dengan total 27 hektare yang sudah berjalan.
(FREDY JANU/KPFM)