“Untuk pembangunan besar seperti pengaspalan atau perbaikan konstruksi berat, kami bisa membawa aspirasi itu ke provinsi. Balikpapan punya keterwakilan yang bisa memfasilitasi,” jelasnya.
Yono turut menjelaskan kondisi fiskal kota yang tengah menantang akibat pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat yang mencapai 1,3 triliun rupiah.
Situasi ini membuat proses penganggaran harus lebih selektif, tetapi ia memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap menjadi prioritas.
Di akhir dialog, Yono mengajak warga untuk terus berkomunikasi dengan perwakilan mereka di DPRD maupun pemerintah kelurahan.
“Informasi paling akurat datang dari masyarakat sendiri. Kami ini hanya penyambung lidah. Amanah Bapak Ibu adalah yang kami bawa ke meja pembahasan,” tegasnya.
(FREDY JANU/KPFM)