Senin, 22 Desember 2025

MAXIMALFOOD BUKTIKAN CAMILAN BISA JADI SUMBER EKONOMI KREATIF

Photo Author
- Senin, 10 November 2025 | 08:54 WIB
Founder dan Owner Maximalfood Jaya, Nany Achmad, S.E., menceritakan perjalanan usahanya yang dimulai sejak tahun 2015 dalam program talkshow di radio KPFM Balikpapan, Sabtu (8/11/2025).
Founder dan Owner Maximalfood Jaya, Nany Achmad, S.E., menceritakan perjalanan usahanya yang dimulai sejak tahun 2015 dalam program talkshow di radio KPFM Balikpapan, Sabtu (8/11/2025).

KPFM BALIKPAPAN — Segmen kuliner masih menjadi salah satu bidang usaha yang menjanjikan. Dari sekian banyak pilihan, usaha camilan ternyata mampu membuka peluang besar bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk tumbuh dan berdaya. Salah satu contohnya adalah Maximalfood Jaya, yang membuktikan bahwa dari camilan pun, ekonomi dapat berjaya.

Founder dan Owner Maximalfood Jaya, Nany Achmad, S.E., menceritakan perjalanan usahanya yang dimulai sejak tahun 2015. Saat itu, ia masih mengikuti berbagai pameran kuliner sambil melakukan riset pasar mengenai jenis makanan yang memiliki kekhasan daerah namun tetap bisa dinikmati oleh semua kalangan.

“Dari tahun 2015 sampai 2016, kami masih ikut pameran dan punya outlet kecil menjual makanan ringan. Saat itu saya riset, makanan khas apa yang bisa dinikmati banyak orang tetapi tetap membawa ciri khas daerah,” ujarnya dalam program talkshow di radio KPFM Balikpapan, Sabtu (8/11/2025).

Dari hasil riset tersebut, lahirlah produk andalan Maximalfood Jaya, yakni sus crispy, atau yang dikenal di daerah lain sebagai sus kering. Ide tersebut berawal dari kebiasaannya membeli sus kering saat kuliah di Yogyakarta.

“Saya pikir, kenapa tidak membuat sus crispy di Balikpapan? Ini makanan ringan yang bisa dikonsumsi semua usia, mudah diterima, dan punya potensi pasar yang luas,” tuturnya.

Baca Juga: MEMBANGUN MEREK YANG INOVATIF DAN MUDAH DIKENALI

Meski telah merintis usaha sejak 2015, nama Maximalfood baru resmi digunakan pada 2020.

Sebelumnya, usaha ini sempat menggunakan merek lain namun menghadapi kendala hukum.

“Kami sempat kena somasi karena nama brand sebelumnya mirip dengan milik orang lain. Setelah kami cek di AHU, nama Maximalfood belum digunakan, jadi kami pilih itu. Filosofinya, kami ingin berusaha semaksimal mungkin—dalam rasa, kebahagiaan, dan keuntungan,” jelasnya.

Proses pengurusan merek dagang (HAKI) juga membutuhkan waktu lama. Namun, semangat pantang menyerah menjadi kunci bagi Nany untuk terus bertahan.

“Selama menunggu HAKI keluar, kami tetap produksi dan jualan. Setelah HAKI resmi terdaftar, baru kami turunkan merek lama dan fokus dengan brand baru,” katanya.

Perjalanan Maximalfood Jaya tidak selalu mulus. Nany mengaku memulai usaha dari kondisi yang sangat terbatas. Beberapa kali mencoba bidang lain seperti fashion dan kriya, hingga akhirnya menemukan passion di bidang kuliner.

“Saya memulai dari minus. Sempat jatuh bangun di bidang lain. Tapi saya belajar banyak, bahwa usaha bukan hanya soal produk, tapi juga soal kemampuan manajemen,” ungkapnya.

Menurutnya, tantangan terbesar dalam berwirausaha bukan semata soal modal, melainkan keyakinan untuk terus bangkit dan mencoba lagi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Admin KPFM

Tags

Live KPFM 95,4 Balikpapan

Terkini

PTMB TAMBAH PELANGGAN BARU TAHUIN 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 10:03 WIB

KALTIM KIRIM 37 RELAWAN KEMANUSIAAN KE ACEH TAMIANG

Rabu, 17 Desember 2025 | 12:51 WIB

PERDA REKLAME DIKAJI ULANG, VIDEOTRON JADI PERHATIAN

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:11 WIB

PENGUSAHA REKLAME TERKENDALA PBG

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:54 WIB

POSKO NATARU SAMS SEPINGGAN DIAKTIFKAN LEBIH AWAL

Senin, 15 Desember 2025 | 12:54 WIB
X