KPFM BALIKPAPAN – Di sela riuh mesin kendaraan dan panggilan penumpang di Terminal Balikpapan, kepulan asap rokok yang dulu jadi pemandangan biasa kini mulai berkurang. Suasana terminal perlahan berubah, lebih bersih, lebih segar, dan lebih ramah bagi siapa pun yang datang.
Dinas Perhubungan (Dishub) bersama Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan kini tengah bergerak bersama menegakkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di seluruh area transportasi publik.
Kepala Dishub Balikpapan, Muhammad Fadli Faturrahman, menegaskan bahwa penerapan KTR di terminal dan angkutan umum merupakan langkah nyata menuju sistem transportasi yang sehat dan nyaman bagi warga.
“Kami berkomitmen mendukung DKK, mulai dari sosialisasi hingga pengawasan di lapangan. Harapannya, terminal dan kendaraan umum benar-benar bebas dari asap rokok,” ujarnya, Selasa 4 November 2025.
Fadli menyebut, kebiasaan sebagian sopir atau penumpang yang merokok di area terminal masih menjadi tantangan utama. Padahal, tindakan itu melanggar aturan dan berpotensi membahayakan kesehatan orang lain, terutama kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
Baca Juga: DISHUB BALIKPAPAN RAIH PERINGKAT II ECO OFFICE, BUKTI KOMITMEN JAGA LINGKUNGAN KERJA HIJAU
“Transportasi publik harus jadi ruang aman bagi semua kalangan. Ini bukan hanya soal disiplin aturan, tapi juga soal kepedulian,” tegasnya.
Sebagai bentuk keseriusan, Dishub mulai melakukan pengawasan langsung di beberapa terminal utama serta memberikan imbauan visual dan audio agar masyarakat lebih sadar pentingnya lingkungan bebas asap rokok.
Langkah ini sejalan dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2017, yang menargetkan penerapan KTR secara menyeluruh di tujuh tatanan ruang publik, mulai dari fasilitas kesehatan, sekolah, hingga area transportasi.
Tak berhenti di terminal, direncanakan juga memperluas sinergi ke pasar tradisional, taman kota, dan kawasan publik lainnya, agar budaya hidup sehat benar-benar menjadi kebiasaan baru bagi warga Balikpapan.
“Kalau lingkungan bersih, udara segar, masyarakat pun lebih produktif. Kami ingin perubahan ini terasa nyata, tidak hanya di papan larangan, tapi di perilaku sehari-hari,” tutup Fadli.
(FREDY JANU/KPFM)
Artikel Terkait
DISHUB SIAPKAN KANTONG PARKIR ALTERNATIF UNTUK WUJUDKAN KOTA YANG LEBIH TERTIB