KPFM BALIKPAPAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan berencana menambah pos pemadam kebakaran di wilayah Balikpapan Timur.
Rencana ini dilakukan untuk mempercepat waktu tanggap (response time) petugas dalam menghadapi situasi darurat kebakaran di kawasan yang terus berkembang pesat.
Kepala BPBD Kota Balikpapan, Usman Ali, mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu penetapan lokasi (pen lock) dari Pemerintah Kota Balikpapan sebelum pembangunan dilakukan.
“Di Balikpapan Timur ini perencanaannya sudah ada, tapi pen lock-nya belum dipastikan di mana. Pen lock ini merupakan penunjukan dari pemerintah kota, jadi kami masih menunggu itu,” ujar Usman, Jumat (31/10/2025).
Menurutnya, kebutuhan penambahan pos pemadam di wilayah timur cukup mendesak mengingat perluasan kawasan permukiman yang semakin meluas.
“Kalau keinginan memperluas ada, karena wilayah-wilayah kita ini kan pengembangannya melebar ke mana-mana. Kami ingin ada pos tambahan untuk mengejar respon time. Harapannya seperti itu,” jelasnya.
Baca Juga: SEKOLAH TERPADU AKAN DIBANGUN DI KAWASAN GRAND CITY MULAI 2026
Usman menyebutkan, rencana sementara penempatan pos pemadam akan difokuskan di dua titik strategis, yakni kawasan Gunung Tembak dan Kilometer 13. Dua lokasi tersebut dinilai cukup representatif untuk mempercepat penanganan kebakaran di wilayah timur yang jaraknya cukup jauh dari pusat kota.
“Kalau taruh di Gunung Tembak dan KM 13, itu sudah cukup. Jadi nanti bisa menutupi wilayah barat juga,” kata Usman.
Namun demikian, ia tidak menutup kemungkinan pembangunan pos pembantu skala kecil di area lain yang dinilai membutuhkan. Hal ini melihat pertumbuhan penduduk yang semakin padat di berbagai kawasan.
“Walaupun sudah ada dua pos, tapi karena kepadatan penduduk makin tinggi, mungkin perlu ditambah satu pos lagi,” tambahnya.
Usman juga menegaskan bahwa BPBD tetap menjaga kesiapsiagaan di seluruh wilayah kota. Ketika ada laporan kejadian, tim akan segera berangkat sesuai kondisi di lapangan, tanpa mengorbankan kesiagaan di daerah lain.
“Kalau ada laporan, kami langsung berangkat, tapi tidak semuanya. Kami menyesuaikan situasi, karena kalau semua ke timur, nanti kota tidak siaga. Jadi kami berbagi tugas,” ujarnya.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika terjadi kebakaran atau bencana lainnya agar petugas bisa merespons dengan cepat.
