SUBARI HARAP PROYEK RS BALIKPAPAN TIMUR TETAP BERJALAN

KPFM BALIKPAPAN — Upaya mewujudkan rumah sakit di kawasan Balikpapan Timur kembali menjadi sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan.

Anggota Komisi II DPRD, Subari, menegaskan pentingnya keberlanjutan proyek Rumah Sakit Balikpapan Timur meskipun kondisi keuangan daerah tengah mengalami keterbatasan.

Menurutnya, fasilitas kesehatan tersebut sudah lama diimpikan oleh warga di wilayah timur kota. Rencana pembangunannya bahkan telah muncul sejak beberapa periode pemerintahan sebelumnya, namun hingga kini belum terealisasi sepenuhnya.

“Warga Balikpapan Timur sudah menunggu lama. Ini bukan proyek baru, melainkan kebutuhan dasar yang sudah lama masuk dalam rencana pembangunan. Kami berharap pemerintah tetap konsisten, meski anggaran tidak besar,” ungkap Subari, Rabu 15 Oktober 2025.

Ia menjelaskan bahwa DPRD bersama Badan Anggaran (Banggar) terus berupaya agar program pembangunan rumah sakit tersebut tidak mandek. Subari menilai, dengan manajemen keuangan yang baik, tahapan awal seperti persiapan lahan dan pembangunan pondasi sudah bisa dimulai tanpa menunggu anggaran besar.

Baca Juga: PARDI HILANG DISERANG BUAYA DI SUNGAI KARIANGAU, TIM SAR INTENSIFKAN PENCARIAN

“Kami tidak ingin proyek ini hilang dari prioritas. Kalau memang belum bisa langsung dibangun penuh, paling tidak dimulai dari tahap awal dulu,” jelasnya.

Selain menyoroti keterbatasan dana daerah, Subari juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang berupaya membantu agar kebijakan efisiensi anggaran tidak menghambat pembangunan strategis di kota maupun daerah penyangga.

“Kalau semua proyek dihentikan, tentu dampaknya besar. Apalagi bagi warga pinggiran kota seperti Balikpapan Timur, yang masih minim fasilitas publik,” ujarnya.

Ia menekankan, keberadaan rumah sakit di kawasan tersebut sangat penting untuk mempermudah akses pelayanan kesehatan masyarakat.

Selama ini, warga setempat harus menempuh perjalanan jauh ke pusat kota untuk mendapatkan perawatan medis.

“Dengan adanya rumah sakit sendiri, pelayanan bisa lebih cepat dan efisien. Ini bukan hanya soal pemerataan pembangunan, tapi juga keadilan bagi warga timur,” tegasnya.

(FREDY JANU/KPFM)