KPFM BALIKPAPAN — Upaya Pemerintah Kota Balikpapan dalam memperkuat perlindungan dan pengembangan anak terus menuai dukungan. Anggota Komisi I DPRD Balikpapan, Iwan Wahyudi, memuji langkah Pemkot yang dinilai semakin konsisten membangun ekosistem ramah anak melalui berbagai program edukatif dan layanan publik.
Menurutnya, sejumlah inovasi seperti Taman Literasi Melawai, kegiatan parenting, hingga fasilitas bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) menjadi bukti nyata kesungguhan pemerintah menghadirkan lingkungan tumbuh yang sehat dan inklusif bagi generasi muda.
“Pembangunan taman literasi dan kegiatan pembelajaran kreatif di sekolah bukan sekadar program, tapi investasi sosial untuk masa depan anak-anak kita,” ujar Iwan, Rabu 15 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, keberadaan taman literasi dapat menumbuhkan minat baca dan imajinasi anak, sekaligus menjadi ruang interaksi positif antara keluarga dan masyarakat.
Sementara kegiatan parenting yang digelar di sekolah-sekolah memberi kesempatan bagi orang tua memahami lebih dalam kebutuhan emosional dan karakter anak.
Baca Juga: BALIKPAPAN BELUM BEBAS DARI EKSPLOITASI ANAK, DEWAN DORONG EDUKASI DAN PENEGAKAN HUKUM
“Hubungan orang tua dan anak semakin kuat dengan kegiatan semacam itu. Proses tumbuh kembang pun bisa lebih optimal,” tambahnya.
Selain aspek edukasi, Iwan juga menyoroti pentingnya jaminan identitas hukum bagi setiap anak. Ia meminta agar penerbitan Kartu Identitas Anak (KIA) dan penyelesaian administrasi bagi anak tanpa akta kelahiran terus diperluas, terutama bagi keluarga yang terkendala status pernikahan tidak tercatat.
“Tidak boleh ada anak yang kehilangan hak dasar hanya karena urusan administrasi. Identitas hukum adalah fondasi utama perlindungan anak,” tegasnya.
Di sisi lain, DPRD juga mengapresiasi peningkatan layanan kesehatan bagi anak berkebutuhan khusus. Fasilitas di RS kawasan Damai, yang kini menyediakan ruang layanan khusus ABK, dinilai menjadi langkah maju dalam sistem perlindungan anak di daerah.
“Layanan di RS Damai ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan setiap anak mendapat perhatian sesuai kebutuhannya,” ucap Iwan.
Iwan juga mendorong agar Pemkot tidak berhenti pada pembangunan fasilitas semata, melainkan memperkuat kerja sama lintas sektor, dari komunitas, media, hingga tokoh masyarakat, untuk menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya budaya ramah anak.
“Kota Layak Anak bukan sekadar predikat, tapi semangat bersama. Kita ingin Balikpapan menjadi rumah yang aman dan inspiratif bagi semua anak,” pungkasnya.
(FREDY JANU/KPFM)
Artikel Terkait
KOMISI II DPRD DORONG KEPASTIAN ASET UNTUK WUJUDKAN PASAR INDUK BALIKPAPAN