KPFM BALIKPAPAN – Bank Indonesia (BI) Balikpapan berhasil mencatatkan kinerja luar biasa dalam pengembangan transaksi digital.
Hingga akhir Juli 2025, volume transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di wilayah kerja KPw BI Balikpapan yang meliputi Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser, sudah menembus 33,1 juta transaksi.
Angka ini melampaui target tahunan sebesar 30,11 juta transaksi atau setara 109,96 persen.
“Pencapaian target lebih awal ini menjadi bukti semakin kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem pembayaran digital yang dinilai aman, praktis, dan efisien,” ujar Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Robi Ariadi, Senin 25 Juli 2025.
Baca Juga: PULUHAN MAHASISWA GELAR AKSI DI DEPAN KANTOR WALI KOTA
Tidak hanya dari sisi volume transaksi, pertumbuhan merchant baru juga melampaui ekspektasi. Dari target 24.265 merchant baru pada 2025, realisasi hingga Juli mencapai 28.045 merchant atau 115,56 persen. Total merchant QRIS di wilayah kerja BI Balikpapan kini telah mencapai 251.654.
Dari sisi pengguna, target 831.298 pengguna QRIS di Kalimantan Timur hampir tercapai dengan realisasi 819.281 pengguna. Sekitar 50 persen di antaranya berasal dari Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Paser.
Robi menambahkan, BI tidak hanya berfokus pada transaksi domestik, tetapi juga memperluas jangkauan layanan ke luar negeri melalui QRIS Antarnegara (Cross Border).
Terbaru, Indonesia resmi menjalin integrasi pembayaran digital dengan Jepang, menjadikannya mitra keempat setelah Thailand, Malaysia, dan Singapura.
“Dengan QRIS Cross Border Jepang, wisatawan asal Negeri Sakura dapat bertransaksi langsung di Indonesia menggunakan aplikasi pembayaran mereka, begitu juga sebaliknya bagi wisatawan Indonesia saat berada di Jepang,” jelasnya.
Inovasi ini diharapkan semakin memperkuat ekosistem pembayaran lintas negara yang Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Andal (CeMuMuAH), sekaligus mendorong sektor pariwisata, perdagangan, serta UMKM.
(FREDY JANU/KPFM)