KPFM BALIKPAPAN — Di tengah kemeriahan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) yang digelar di BSCC Dome Balikpapan pada 9–11 Juli 2025, salah satu stan yang mencuri perhatian pengunjung adalah milik Dekranasda Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Produk kerajinan khas Bumi Cenderawasih sukses menjadi primadona pameran.
Fatima Silubun, perwakilan dari Bidang Pameran dan Promosi Luar Negeri Dekranasda Kabupaten Mimika, mengungkapkan rasa syukurnya atas antusiasme luar biasa masyarakat Balikpapan terhadap kerajinan khas Papua.
Selama tiga hari, omzet penjualan stan mereka hampir menembus angka Rp 40 juta.
"Dari hari pertama hingga hari ketiga ini, total penjualan kita sudah mencapai Rp 40 juta. Harapannya hari terakhir bisa tembus di atas itu. Target kami seluruh produk bisa habis terjual," ujarnya penuh semangat.
Baca Juga: 3 HARI MERIAH DI BSCC DOME : PEMKOT CATAT DAMPAK EKONOMI POSITIF DARI HUT KE-45 DEKRANAS
Produk yang paling banyak diburu pengunjung antara lain topi Cenderawasih seharga Rp 3 juta, topi bulu Kaswari seharga Rp 500 ribu, dan hiasan batu tambang dengan harga berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu.
Fatima menyebutkan, tak hanya pembeli, stan mereka juga ramai dikunjungi warga yang ingin berfoto dengan dekorasi etnik khas Papua.
“Tadi Ibu Wali Kota Balikpapan juga mampir ke stan kami dan membeli produk. Banyak pengunjung senang melihat barang-barang kami, mereka juga banyak yang foto-foto,” tambah Fatima.
Selain pencapaian omzet, Fatima mengapresiasi kebersihan kota Balikpapan dan keramahan warganya. Ia mengaku selama berada di kota ini, tidak menemukan tumpukan sampah di jalanan.
“Kami sangat kagum, kota ini bersih sekali. Selama kami keliling jalan kaki untuk kegiatan, tidak pernah melihat sampah berserakan. Itu hal yang luar biasa,” ungkapnya.
Fatima juga memastikan pihaknya siap kembali berpartisipasi pada penyelenggaraan Dekranas tahun depan.
“Kalau yang di Kalimantan saja kami bisa datang jauh-jauh, apalagi kalau tahun depan digelar di Makassar. Kami siap ikut lagi,” pungkasnya dengan optimisme.
(FREDY JANU/KPFM)
