KPFM BALIKPAPAN — Rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) yang berlangsung selama tiga hari sejak 9 hingga 11 Juli 2025 di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome resmi ditutup pada Jumat 11 Juli 2025.
Sekretaris Daerah Kota Balikpapan sekaligus Ketua Panitia, Muhaimin, menyampaikan bahwa seluruh agenda acara berjalan lancar sesuai perencanaan.
“Alhamdulillah, dari hari pertama sampai hari ketiga semua kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Antusiasme masyarakat pun sangat tinggi. Pameran selalu penuh, UMKM ramai dikunjungi, dan semua acara berlangsung tertib dan meriah,” ujar Muhaimin saat ditemui di lokasi.
Muhaimin juga memaparkan dampak ekonomi yang dirasakan Kota Balikpapan selama penyelenggaraan acara berskala nasional ini.
Tercatat lebih dari 4.000 tamu hadir dari seluruh penjuru Nusantara, yang memberikan efek positif terhadap berbagai sektor, mulai dari perhotelan, transportasi, hingga kuliner.
Baca Juga: IPAM GUNUNG TEMBAK AKAN DIAKTIFKAN KEMBALI
“Hotel-hotel penuh, kendaraan rental sampai harus didatangkan dari luar kota karena tingginya permintaan. Restoran dan rumah makan juga dipadati pengunjung, dan cinderamata serta produk UMKM sangat laris manis. Ini bukti bahwa peringatan HUT Dekranas bukan hanya ajang seremoni, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi lokal,” jelasnya.
Terkait arahan dari Kementerian Dalam Negeri untuk terus mendorong UMKM naik kelas hingga menembus pasar internasional, Muhaimin menegaskan bahwa Pemerintah Kota Balikpapan berkomitmen menjaga momentum ini.
“Kami akan terus berupaya memberdayakan pelaku UMKM agar mereka bisa naik kelas. Melalui event seperti ini, kita bisa mengukur kesiapan dan potensi mereka. Harapan kami, jika ke depan Balikpapan dipercaya kembali sebagai tuan rumah agenda nasional lainnya, UMKM lokal tetap menjadi bagian utama,” tutupnya.
Keberhasilan Balikpapan dalam menjadi tuan rumah HUT ke-45 Dekranas menjadi catatan positif, sekaligus refleksi atas sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam mengangkat industri kreatif berbasis budaya lokal.
(FREDY JANU/KPFM)