KPFM BALIKPAPAN — Sebanyak 58 sekolah di Balikpapan, dari tingkat dasar hingga menengah, kini bersiap menghadapi verifikasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai calon Sekolah Adiwiyata tingkat nasional dan mandiri.
Verifikasi dijadwalkan berlangsung awal Agustus 2025. Tim KLHK akan meninjau langsung ke sekolah-sekolah untuk memastikan bahwa praktik yang dijalankan sesuai dengan dokumen yang sebelumnya diajukan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Irfan Taufik, mengungkapkan bahwa puluhan sekolah tersebut sebelumnya telah melalui proses pembinaan dan seleksi ketat, mulai dari tingkat kota hingga provinsi.
“Hampir seluruhnya merupakan SD dan SMP, hanya ada dua SMA. Mereka dipilih karena dinilai siap dan konsisten menjalankan prinsip-prinsip Adiwiyata,” ujarnya, Senin 7 Juli 2025.
Verifikasi lapangan menjadi momen penting untuk memastikan integritas sekolah dalam menerapkan budaya ramah lingkungan, mulai dari pengelolaan sampah, sanitasi, hingga keterlibatan seluruh warga sekolah dalam menjaga kebersihan dan penghijauan.
Baca Juga: IKN TERBUKA UNTUK UMUM, WARGA DIIMBAU WASPADAI OKNUM PUNGLI
Menurut Irfan, sekitar 90 persen sekolah di Balikpapan telah menyandang predikat Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi. Mereka yang dianggap unggul, kemudian diusulkan naik tingkat ke nasional atau bahkan ke jenjang mandiri yang merupakan level tertinggi dalam program ini.
“Sekolah Adiwiyata Mandiri adalah mereka yang tidak hanya baik secara internal, tapi juga mampu menginspirasi sekolah lain,” jelas Irfan.
Menyadari waktu yang semakin mepet menuju verifikasi lapangan, Irfan tetap optimistis. Ia menilai semangat kolaborasi antara kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan menjadi modal kuat dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas lingkungan sekolah.
“Yang kami dorong bukan hanya pencapaian angka, tapi kultur yang berkelanjutan. Ini bukan lomba satu kali, tapi komitmen jangka panjang,” tegasnya.
Irfan juga mengingatkan bahwa penilaian dari pusat mencakup aspek menyeluruh, seperti keberlanjutan program, inovasi lingkungan, dan peran aktif seluruh komponen sekolah.
Sebagai upaya mendukung kesiapan sekolah, Forum Adiwiyata Kota Balikpapan dan DLH terus memberikan pendampingan intensif, mulai dari penguatan dokumen hingga peningkatan praktik di lapangan.
(FREDY JANU/KPFM)