KPFM BALIKPAPAN - Dalam upaya memperkuat kolaborasi antara kepolisian dan media, Kapolda Kalimantan Timur, Irjen Pol Endar Priantono, menggelar coffee morning bersama awak media di Gedung Mahakam Polda Kaltim, Selasa pagi, 27 Mei 2025.
Acara ini mengusung tema 'Memperkuat Kolaborasi Polri dengan Media Demi Keamanan dan Kemajuan Kaltim'.
Dalam sambutannya, Kapolda menekankan pentingnya peran media dalam membentuk opini publik di tengah derasnya arus informasi digital.
Ia menyoroti bahwa di era komunikasi terbuka seperti saat ini, semua pihak memiliki potensi menjadi penyampai informasi, namun tidak semuanya bisa memberikan informasi yang akurat dan bertanggung jawab.
“Informasi yang tidak tepat atau datang terlambat bisa menimbulkan bias dan berdampak luas pada masyarakat,” tegasnya.
Ia menyadari bahwa kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian sangat dipengaruhi oleh bagaimana informasi disampaikan.
Irjen Endar juga mengajak media arus utama untuk tetap menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi faktual.
“Kita tidak bisa menghindari dinamika sosial yang berkembang sangat cepat. Karena itu, kolaborasi dengan media adalah kebutuhan. Media bisa menjadi jembatan informasi antara masyarakat dan aparat kepolisian,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa tugas kepolisian seringkali bersinggungan dengan hak-hak masyarakat, sehingga wajar jika kritik muncul. Namun ia membuka ruang dialog dan kritik untuk perbaikan institusi.
“Kami siap menerima masukan. Itu menjadi pemicu bagi kami untuk terus berubah dan meningkatkan pelayanan,” tuturnya.
Kapolda juga mengapresiasi peran media dalam mendukung keberhasilan kepolisian, termasuk dalam pengungkapan kasus narkoba dan pemberantasan premanisme sepanjang Januari hingga Mei 2025.
Bahkan, menurutnya, informasi dari media kerap menjadi petunjuk awal dalam penanganan sejumlah kasus.
“Teman-teman media adalah mitra kami di lapangan. Jika informasinya akurat, itu sangat membantu kami untuk bertindak cepat,” jelasnya.
Selain menjalin kerja sama dengan media, Polda Kaltim juga terus membangun komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat, seperti komunitas, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, guna menjaga stabilitas keamanan di wilayah Kalimantan Timur.