KPFM NUSANTARA - Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali menarik minat investor swasta. Enam perusahaan resmi menandatangani kerja sama investasi senilai total Rp 3,65 triliun untuk membangun berbagai sektor strategis, mulai dari pendidikan, perhotelan, kuliner, ritel, hingga properti komersial dan residensial.
Penandatanganan berlangsung di Kantor Otorita IKN yang baru beroperasi selama tiga bulan terakhir.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bukti bahwa IKN terus menjadi magnet investasi.
Hingga April 2025, total investasi yang sudah berjalan di IKN telah mencapai Rp 62,08 triliun dari 42 perusahaan, dan kini bertambah dengan kehadiran enam pelaku usaha baru.
“Sekarang saya tidak hanya sebagai menteri, tapi juga sebagai marketing officer. Kami tidak menjual tanah, kami ingin investasi dan pembangunan nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat,” ujar Basuki dalam keterangan tertulis, Rabu 21 Mei 2025.
Ia juga mengungkapkan bahwa proses lelang untuk pembangunan akses jalan baru sedang berjalan dan ditargetkan segera memasuki tahap kontrak.
Keenam investor baru tersebut meliputi PT Solusi Harapan Nusantara (kuliner), akan membangun pusat kuliner seluas ±1.800 m² dengan merek seperti Bakoel Bamboe dan Katta Coffee & Kitchen.
PT Makmur Berkah Hotel (MBH) (perhotelan) akan menghadirkan hotel bintang lima jaringan Marriott International di lahan ±2,04 hektare.
PT Australia Independent School (AIS) Nusantara (pendidikan) membangun sekolah internasional dengan kapasitas 750 siswa dan kurikulum IB di atas lahan ±7.900 m².
PT Maxi Nusantara Raya (ritel): membangun supermarket modern lengkap dengan F&B area di lahan ±0,21 hektare.
PT Kreasibeton Nusapersada (konstruksi & properti): akan membangun apartemen, perkantoran swasta, dan supermarket di atas lahan ±9.342 m².
Serta PT Daya Mulia Turangga (konstruksi) membangun kawasan perkantoran dan area komersial seluas ±2,88 hektare.
Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, menyebut penandatanganan ini merupakan hasil konkret dari pendekatan aktif Otorita dalam menarik investor.
