Senin, 22 Desember 2025

5.000 SISWA TERIMA MANFAAT PROGRAM MBG, Disdikbud SIAP PERLUAS CAKUPAN DI BALIKPAPAN

Photo Author
- Jumat, 25 April 2025 | 15:25 WIB
 Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik
Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik

KPFM BALIKPAPAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan oleh pemerintah pusat pada 20 Februari 2025, kini mulai memberikan manfaat nyata bagi ribuan siswa di Kota Balikpapan.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan mencatat lebih dari 5.000 siswa dari jenjang PAUD, SD, hingga SMP telah menerima manfaat program ini.

Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik, menjelaskan bahwa peluncuran awal program ini difokuskan di Balikpapan Selatan dengan mencakup sekitar 3.300 siswa dari dua SMP, tiga SD, dan satu PAUD. Seiring waktu, cakupan program terus meluas.

“Total penerima manfaat saat ini sudah lebih dari 5.000 siswa. SMP 48 Balikpapan Selatan menjadi sekolah penerima manfaat terbaru,” ujar Irfan, Jumat 25 April 2025.

Meskipun jumlah siswa di Balikpapan sekitar 100.000 orang, Irfan mengungkapkan bahwa cakupan program MBG masih terbatas karena kesiapan penyedia makanan, yakni Badan Gizi Nasional (BGN) dan rekanan katering.

Sekolah dapat bergabung dalam program ini jika berlokasi dalam radius maksimal 6 kilometer dari dapur katering.

“Prinsipnya, hampir seluruh sekolah sudah siap, tinggal menunggu kesiapan dari BGN dan jangkauan katering,” tambah Irfan.

Sekolah-sekolah yang sudah menjalankan program ini termasuk SD 15, SD 16, SMP 26, dan SMP 18, dengan dapur utama katering berlokasi di Balikpapan Regency.

Irfan juga memastikan bahwa hingga saat ini program berjalan dengan lancar dan tanpa keluhan signifikan.

“Menunya variatif dan anak-anak sangat antusias menunggu makanan setiap harinya. Program ini berjalan dengan baik,” jelas Irfan.

Selain itu, Disdikbud juga melibatkan berbagai sektor lain, seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perikanan dan Kelautan, untuk mendukung keberhasilan program.

Tujuannya, program ini tidak hanya memberi makan gratis, tetapi juga membangun ekosistem ekonomi lokal dengan melibatkan petani dan nelayan setempat dalam penyediaan bahan makanan.

Namun, Irfan juga mengungkapkan tantangan tak terduga terkait pengadaan ompreng atau tempat makan berbahan stainless, yang saat ini sulit didapat dan harganya mahal.

“Ompreng menjadi barang langka, seperti masker saat pandemi. Padahal, itu dipakai setiap hari dan harus tahan lama,” keluh Irfan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Admin KPFM

Tags

Live KPFM 95,4 Balikpapan

Terkini

PTMB TAMBAH PELANGGAN BARU TAHUIN 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 10:03 WIB

KALTIM KIRIM 37 RELAWAN KEMANUSIAAN KE ACEH TAMIANG

Rabu, 17 Desember 2025 | 12:51 WIB

PERDA REKLAME DIKAJI ULANG, VIDEOTRON JADI PERHATIAN

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:11 WIB

PENGUSAHA REKLAME TERKENDALA PBG

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:54 WIB

POSKO NATARU SAMS SEPINGGAN DIAKTIFKAN LEBIH AWAL

Senin, 15 Desember 2025 | 12:54 WIB
X