KPFM BALIKPAPAN - Uji terbang Proof-of-Concept (PoC) Advanced Air Mobility (AAM) oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Hyundai Motor Group di Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (APT Pranoto), Samarinda pada Senin (29/7), berlangsung sukses.
Ini bukan hanya sekadar uji coba, tetapi sebuah langkah besar menuju transformasi transportasi yang cerdas dan ramah lingkungan di Indonesia.
Uji coba ini melibatkan OPPAV (Optional Passenger/Pilot Air Vehicle), hasil kolaborasi antara Hyundai Motor Group dan Korea Aerospace Research Institute (KARI). OPPAV dirancang untuk meningkatkan mobilitas perkotaan melalui solusi transportasi udara yang inovatif dan ramah lingkungan.
Uji coba ini memperlihatkan integrasi antara mobilitas darat dan udara dengan moda Shucle, sarana transportasi on-demand yang mengantarkan penumpang ke layanan middle-mile berupa AAM.
Dengan kecepatan 50 kilometer per jam dan ketinggian 50 meter, OPPAV melakukan manuver holding pattern berbentuk angka delapan selama 10 menit, di bawah pengendalian Ground Control Station di darat. Uji coba ini menandai langkah penting dalam pengembangan transportasi udara di Nusantara.
Cheol-ung Kim, AAM Business Development Officer dari Hyundai Motor Group, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem AAM.
"Pengembangan pasar bagi AAM tidak hanya membutuhkan inovasi pesawat, tetapi juga kolaborasi seluruh industri penerbangan," katanya dalam keterangan tertulis.
Hyundai Motor Group dan Supernal berencana untuk mengomersialkan AAM pada tahun 2028, dengan dukungan dari kemitraan strategis dengan pemerintah dan lembaga Indonesia.
Keberhasilan uji coba ini merupakan hasil dari Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani antara Otorita IKN dan Hyundai Motor Group pada 14 November 2022 di Bali, dalam rangkaian kegiatan G20.
Mohammed Ali Berawi, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, menyoroti bahwa kerja sama ini adalah bagian dari peran Nusantara sebagai living lab, yaitu kolaborasi dalam pengembangan teknologi dan testbed bagi inovasi.
"Keberhasilan uji coba ini adalah bukti ketertarikan dan keseriusan perusahaan global dalam berpartisipasi mengembangkan Nusantara. Uji coba ini menunjukkan komitmen kami dalam mendukung inovasi teknologi dan transisi menuju energi berkelanjutan," ungkap Ali.
Pelaksanaan uji coba ini merupakan hasil dari persiapan matang dan koordinasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Perhubungan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, TNI Angkatan Udara, Airnav Indonesia, serta asosiasi dan instansi di industri terkait.
"Pembentukan tim teknis dengan PT Dirgantara Indonesia diharapkan dapat meningkatkan penguasaan teknologi industri nasional agar dapat dikembangkan secara lebih masif ke depannya," tambah Ali.
Setelah uji coba ini, nantinya akan melalui pengembangan lebih lanjut melalui serangkaian studi yang meliputi kajian teknologi, ekonomi, lingkungan, sosial, regulasi, dan kebijakan, serta infrastruktur.