KPFM NUSANTARA – Dalam rangka mempersiapkan pemenuhan kebutuhan pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Otorita IKN terus konsisten dan aktif mengembangkan sumber daya manusia di sekitar IKN.
Salah satunya melalui penyelenggaraan pelatihan yang fokus pada pertanian perkotaan yang efisien, hemat ruang, modern, dan menguntungkan, baik bagi masyarakat umum maupun petani di ibu kota.
Kali ini Otorita IKN berkolaborasi dengan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya menggelar pelatihan budidaya jamur tiram (Pleurotus ostreatus) di Desa Sukaraja, IKN.
Kegiatan ini tidak hanya berperan dalam mendukung kesiapan pangan di IKN, tetapi juga menawarkan peluang ekonomi yang menguntungkan bagi para pelaku usaha. Selain itu, budidaya jamur tiram ini berpotensi meningkatkan diversifikasi pangan.
Pelatihan tersebut ditujukan kepada peserta yang merupakan anggota dari komunitas lokal dan asosiasi petani di ibu kota baru.
Setia Lenggono, seorang Tenaga Ahli dari Direktorat Ketahanan Pangan Otorita IKN, menyampaikan bahwa pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan praktis kepada peserta mengenai proses budidaya jamur tiram organik yang berkualitas.
“Sudah saatnya kita menjadi pelaku pembangunan IKN, penggerak ketahanan pangan lewat pemanfaatan sumber daya lokal yang modern dan efisien, sehingga dapat menghasilkan pangan dengan cepat namun tetap terjangkau, sehat, dan berkualitas,” kata Lenggono, Selasa (5/3).
Pelatihan tersebut menghadirkan Bintar Probo Sunarto dan Novi Dwi Yuliati dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya sebagai pembimbing bagi para peserta. Kegiatan terdiri dari sesi interaktif dan praktik yang mendalam mengenai berbagai topik.
Termasuk persiapan media tanam yang efektif, prosedur sterilisasi, teknik pembuatan bibit dari F0-F1-F2, metode pembuatan baglog, standarisasi kumbung jamur, dan perawatan yang diperlukan untuk memastikan hasil panen yang optimal.
“Budidaya jamur tiram terbilang murah dan mudah, asal harus ada kemauan. Harapannya, dengan adanya jamur ini, dapat menjadi variabel baru bagi pertanian di IKN, sehingga pelaku usaha dapat meningkatkan kualitas hidupnya lewat manfaat ekonomi yang ditimbulkan,” ujar Bintar.
Sugianto, Kepala Desa Sukaraja, mengungkapkan bahwa masyarakat sangat fokus pada sesi praktik budidaya jamur tiram selama pelatihan tersebut.
“Semoga dengan adanya pelatihan ini, masyarakat mulai berminat mengembangkan budidaya jamur tiram, sehingga dapat meningkatkan pemasukan tambahan bagi mereka, dan bisa menjadi contoh bagi wilayah lainnya sekitar IKN,” imbuh Sugianto.
Selain aspek teknis, pelatihan ini memperhatikan pengembangan kawasan dengan konsep urban farming yang sudah dibangun oleh Otorita IKN.
Konsep ini tidak hanya untuk menciptakan keberlanjutan pangan, namun juga untuk mengubah citra IKN sebagai kota hutan yang hijau dan berkelanjutan.