KPFM BALIKPAPAN – Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) menargetkan penambahan pelanggan baru mulai tahun 2026, seiring selesainya program peremajaan jaringan pipa dan optimalisasi produksi instalasi pengolahan air (IPA).
Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin, menjelaskan saat ini perusahaan fokus memperbaiki kebocoran pipa yang sebagian besar disebabkan usia jaringan yang sudah tua serta tekanan air yang tinggi.
“Pipa-pipa yang sudah tua itu potensi pecah dan bocornya sangat tinggi. Itu yang saat ini kami benahi. Perbaikan sudah dilakukan beberapa kilometer, baik pada jaringan transmisi maupun distribusi, melalui program peremajaan pipa,” ujar Yudhi dalam program talkshow di radio KPFM Balikpapan, Rabu (17/12/2025).
Ia menyebutkan, produksi IPA sebenarnya sudah cukup baik. Namun, kebocoran jaringan menjadi kendala utama sehingga PTMB memilih menuntaskan perbaikan terlebih dahulu sebelum membuka pemasangan sambungan baru.
“Harapannya ke depan, setelah semua kita benahi, tahun depan kita bisa kembali membuka tambahan pelanggan baru,” katanya.
Selain perbaikan jaringan, PTMB juga menambah pasokan air baku. Sejumlah sumur yang sebelumnya tidak aktif kini kembali dioperasikan, ditambah bantuan sumur baru dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
“Tahun depan Insyaallah ada tambahan sumur lagi, kemudian ada tambahan izin pengambilan air baku di Waduk Manggar sebesar 50 liter per detik. Ini akan menambah pasokan air baku,” jelas Yudhi.
Dengan tambahan tersebut, PTMB berencana memaksimalkan produksi air bersih dan membuka pemasangan baru secara selektif, menyesuaikan kapasitas wilayah pelayanan.
Baca Juga: MANCING BERUJUNG PETAKA, PRIA MUDA MENINGGAL DI JEMBATAN MANGGAR
“Nanti kita lihat wilayah mana yang kapasitasnya masih memungkinkan. Kalau sudah tidak memungkinkan, tentu tidak bisa dipaksakan,” ujarnya.
Yudhi menambahkan, Balikpapan saat ini mengandalkan dua sumber air permukaan, yakni Waduk Manggar dan Waduk Tritip. Kedua waduk tersebut sepenuhnya bergantung pada air hujan karena keterbatasan aliran sungai.
“Dua waduk ini sifatnya tadah hujan. Kita tidak punya sungai besar yang bisa mengisi waduk secara kontinu,” katanya.
Selain air permukaan, PTMB juga masih memanfaatkan air tanah melalui sumur. Namun, dari sisi ekosistem lingkungan, penggunaan air tanah idealnya mulai dikurangi.