news

SINERGI BALIKPAPAN, PPU DAN PASER KENDALIKAN INFLASI JELANG NATARU

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB
Forum HLM TPID di Balikpapan menjadi momentum penting memastikan kenyamanan masyarakat menyambut Natal dan Tahun Baru.

KPFM BALIKPAPAN - Menyambut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Paser mempertegas langkah bersama untuk menjaga stabilitas harga pangan.

Komitmen tersebut dibahas dalam Rapat Koordinasi High Level Meeting (HLM) yang digelar di Balikpapan belum lama ini. Pertemuan tersebut memusatkan pembahasan pada lima isu strategis, mulai dari kesiapan stok serta harga komoditas strategis, penguatan kerja sama pasokan pangan melalui SPPG-MBG, sinkronisasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), hingga pemantapan realisasi Kerja Sama Antar Daerah (KAD) tahun 2025.

Selain itu, forum juga menyoroti pentingnya dukungan sarana produksi untuk memperkuat ketahanan pangan di tiga daerah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi, memaparkan perkembangan makroekonomi terkini serta outlook inflasi tiga daerah. Ia menegaskan bahwa inflasi Balikpapan dan PPU hingga akhir 2025 diperkirakan tetap berada dalam sasaran nasional.

Baca Juga: MAXI “TURBO” EXPERIENCE, TOURING TASIKMALAYA DAN EKSPLORASI PANTAI SELATAN WILAYAH CIPATUJAH

“Inflasi Balikpapan dan Penajam Paser Utara tahun ini kami proyeksikan tetap dalam kisaran target nasional 2,5 persen plus minus satu persen. Kondisi ini tentu perlu dijaga melalui penguatan pasokan dan sinergi kebijakan antardaerah,” ujar Robi.

Dalam forum tersebut, Robi juga menekankan pentingnya memperkuat produksi lokal agar pasokan pangan tetap terjaga.

“Kita perlu mengoptimalkan produksi lokal, termasuk dalam pemenuhan kebutuhan SPPG-MBG. Selain itu, pemanfaatan lahan pekarangan di PPU dan pengembangan budidaya cabai oleh PKK di Paser perlu terus kita dorong,” jelasnya.

Ia turut menegaskan pentingnya konsistensi koordinasi lintas wilayah.
“Sinergi TPID tiga daerah ini sudah berjalan baik dan harus semakin diperkuat, termasuk melalui peningkatan kerja sama antar daerah. Monitoring dan evaluasi harus dilakukan secara berkala agar respons kebijakan lebih cepat dan tepat,” tegas Robi.

Menghadapi lonjakan permintaan menjelang Nataru 2025–2026, ketiga daerah juga menyiapkan operasi pasar dan pasar murah secara intensif. Balikpapan menggelar kegiatan selama 10 hari, PPU selama 12 hari, dan Paser selama 23 hari.

Dari Rakor HLM TPID gabungan ini, tiga komitmen utama disepakati, pertama memperkuat kerja sama pasokan antara SPPG-MBG, distributor, kelompok tani, dan pesantren, serta mengoptimalkan KAD untuk memperluas sumber pasokan pangan dari luar Kaltim.

Kedua, mendorong penyampaian rekomendasi kepada Bapanas agar HET beras di Balikpapan, yang bukan daerah sentra pangan, dapat ditinjau ulang dan disesuaikan zonasinya.

Ketiga, mengintegrasikan pelaksanaan GPM, pasar murah, dan operasi pasar melalui sistem aplikasi agar informasi dapat tersampaikan lebih cepat dan transparan kepada masyarakat.

Melalui komitmen tersebut, TPID Balikpapan, PPU, dan Paser berharap stabilitas harga menjelang Natal dan Tahun Baru dapat terjaga dengan baik demi kenyamanan masyarakat.

Halaman:

Tags

Terkini

PTMB TAMBAH PELANGGAN BARU TAHUIN 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 10:03 WIB

KALTIM KIRIM 37 RELAWAN KEMANUSIAAN KE ACEH TAMIANG

Rabu, 17 Desember 2025 | 12:51 WIB

PERDA REKLAME DIKAJI ULANG, VIDEOTRON JADI PERHATIAN

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:11 WIB

PENGUSAHA REKLAME TERKENDALA PBG

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:54 WIB

POSKO NATARU SAMS SEPINGGAN DIAKTIFKAN LEBIH AWAL

Senin, 15 Desember 2025 | 12:54 WIB