KPFM BALIKPAPAN – Harapan warga Balikpapan Timur untuk memiliki fasilitas kesehatan memadai akhirnya kembali terbuka. Setelah sempat terombang-ambing akibat pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat, proyek pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Timur dipastikan tetap berjalan dan mulai direalisasikan pada 2026.
Kepastian tersebut ditegaskan oleh Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali. Ia memastikan bahwa pendanaan tahap awal telah dialokasikan dalam struktur anggaran daerah dan tidak lagi termasuk proyek yang terancam tertunda.
Menurut Gasali, rencana pembangunan rumah sakit sempat memasuki situasi kritis ketika pemerintah pusat melakukan efisiensi anggaran nasional.
Kondisi itu membuat beberapa proyek strategis pemerintah kota harus dikaji ulang, termasuk pembangunan rumah sakit yang sudah dinantikan masyarakat sejak lama.
Namun setelah melalui serangkaian pembahasan intensif antara DPRD dan Pemkot Balikpapan, proyek tersebut kembali ditempatkan sebagai salah satu prioritas utama pembangunan daerah.
“Untuk tahap pertama sudah kita tetapkan dan siap berjalan di 2026. Anggarannya kurang lebih Rp55 miliar untuk memulai pekerjaan awal,” jelas Gasali pada Senin, 1 Desember 2025.
Ia juga membantah isu penundaan lanjutan yang sempat beredar. “Tidak ada hambatan lagi. Informasi bahwa pembangunan dibatalkan itu tidak benar. Tahun 2026 tetap mulai dikerjakan,” tegasnya.
Pembangunan rumah sakit ini dirancang dengan skema multiyears hingga 2028, memungkinkan pengerjaan dilakukan secara tahap demi tahap sampai seluruh fasilitas berdiri sesuai perencanaan.
Gasali menambahkan bahwa RS Balikpapan Timur akan dibangun dengan klasifikasi tipe D Plus dan dilengkapi sekitar 150 tempat tidur. Kehadirannya diharapkan mampu memenuhi kebutuhan layanan kesehatan bagi warga Balikpapan Timur yang selama ini harus menuju pusat kota untuk mendapatkan perawatan.
“Bangunannya diproyeksikan mencapai tujuh lantai, jika tidak ada perubahan dalam finalisasi desain,” ujarnya.
Pembangunan RS Balikpapan Timur bukan hanya meningkatkan akses layanan kesehatan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya memperkuat pelayanan publik di Kota Balikpapan secara keseluruhan.
(FREDY JANU/KPFM)