news

MEMBANGUN MEREK YANG INOVATIF DAN MUDAH DIKENALI

Senin, 10 November 2025 | 08:51 WIB
Chief Operating Officer (COO) Kampoeng Timoer, Woro Sumarsono, dalam program talkshow di Radio KPFM Balikpapan bersama Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kota Balikpapan, Sabtu (8/11/2025).

KPFM BALIKPAPAN – Dalam upaya memperkuat identitas produk lokal, brand Kampoeng Timoer terus membuktikan diri sebagai oleh-oleh khas nomor satu dari Balikpapan. Hal ini disampaikan oleh Chief Operating Officer (COO) Kampoeng Timoer, Woro Sumarsono, dalam program talkshow di Radio KPFM Balikpapan bersama Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kota Balikpapan, Sabtu (8/11/2025).

Woro mengungkapkan bahwa Kampoeng Timoer berdiri sejak Desember 2012 dan mulai memproduksi secara masif pada tahun 2013. Ia menegaskan, perjalanan hampir 13 tahun dalam mengelola usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bukanlah hal yang mudah.

“UMKM itu berbeda dengan perusahaan besar. Dari sisi permodalan jelas kecil, tetapi perannya sangat penting sebagai penyangga perekonomian nasional,” ujarnya.

Menurut Woro, Kampoeng Timoer sejak awal sadar pentingnya membangun sistem bisnis yang berkelanjutan. “Jualan dan bisnis itu berbeda. Bisnis adalah tentang membangun sistem agar bisa terus berjalan,” katanya.

Baca Juga: DEWA 19 TAMPIL, DISHUB BALIKPAPAN TERAPKAN SKEMA PENGALIHAN ARUS

Ia juga menyoroti tantangan bagi pelaku UMKM di Balikpapan yang jumlahnya mencapai ribuan, namun sebagian besar belum memahami perbedaan antara corporate brand dan product brand.

“Banyak yang bisa produksi, tapi belum membangun merek perusahaan dan produk dengan benar. Akibatnya, produk mereka lambat dikenal pasar,” jelasnya.

Woro menyampaikan, Kampoeng Timoer kini tengah menuju posisi top of mind sebagai oleh-oleh khas Balikpapan. “Dulu Wali Kota Balikpapan, almarhum Pak Imdaad Hamid, pernah mengatakan bahwa orang belum dikatakan ke Balikpapan kalau belum makan kepiting. Sekarang, kami ingin melanjutkan semangat itu: belum sah ke Balikpapan kalau belum membawa oleh-oleh Kampoeng Timoer,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa perjalanan Kampoeng Timoer juga berawal dari keinginan untuk mengubah citra wilayah yang sebelumnya dikenal sebagai lokasi pemotongan sapi menjadi tempat yang identik dengan produk khas Balikpapan.

“Dulu orang kalau dengar Kampung Timur, pikirannya langsung ke pemotongan sapi. Kami ingin mengubah itu menjadi citra baru — sebuah produk khas yang wajib dibawa pulang ketika berkunjung ke Balikpapan,” pungkasnya.

(MAULANA KPFM)

Tags

Terkini

PTMB TAMBAH PELANGGAN BARU TAHUIN 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 10:03 WIB

KALTIM KIRIM 37 RELAWAN KEMANUSIAAN KE ACEH TAMIANG

Rabu, 17 Desember 2025 | 12:51 WIB

PERDA REKLAME DIKAJI ULANG, VIDEOTRON JADI PERHATIAN

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:11 WIB

PENGUSAHA REKLAME TERKENDALA PBG

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:54 WIB

POSKO NATARU SAMS SEPINGGAN DIAKTIFKAN LEBIH AWAL

Senin, 15 Desember 2025 | 12:54 WIB