KPFM BALIKPAPAN - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menyambut Presiden dan Ketua Dewan Direksi Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), H.E. Jin Liqun, beserta jajaran untuk membahas potensi pendanaan dan kolaborasi dalam pembangunan IKN.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Perwakilan Otorita IKN, Menara Mandiri, Jakarta, ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan visi IKN sebagai kota cerdas, hijau, dan berkelanjutan.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, memaparkan secara rinci potensi proyek strategis yang akan dikembangkan di IKN, dengan fokus utama pengembangan IKN sebagai Ibukota Politik Negara pada periode 2025-2029. Proyek tersebut mencakup pembangunan gedung-gedung parlemen serta ekosistem pendukungnya, sebagai bagian dari upaya pemindahan pusat pemerintahan ke IKN.
“Kami memaparkan berbagai proyek strategis yang akan dikembangkan di IKN, dengan fokus pada pembangunan infrastruktur inti yang mendukung target IKN sebagai Ibukota Politik Negara Tahun 2028. Selain itu, kami juga menjelaskan skema pendanaan yang akan kami gunakan, yang mencakup kombinasi antara pendanaan dari APBN, investasi swasta, KPBU, dan creative financing,” ujar Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Kamis 13 Maret 2025.
Pertemuan tersebut juga menyoroti pentingnya kejelasan tahapan pembangunan IKN (Map Plan) selama lima tahun ke depan serta integrasi hunian sosial dan komersial di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) untuk menciptakan dinamika dan keramaian.
AIIB menganggap IKN sebagai proyek strategis dengan potensi besar, dan terdapat potensi pendanaan dari AIIB hingga mencapai 1 miliar dolar AS.
Otorita IKN saat ini tengah berkoordinasi dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (PPN/Bappenas) guna memastikan semua proyek IKN yang relevan dapat dimasukkan dalam Bluebook.
“Kami optimis bahwa dengan dukungan AIIB dan mitra strategis lainnya, serta dengan memperhatikan masukan dari pertemuan ini, kita dapat mewujudkan IKN sebagai ibu kota negara yang modern, hijau, dan inklusif,” tambah Basuki.
Dengan kolaborasi strategis ini, diharapkan pembangunan IKN akan semakin terdorong, membuka peluang investasi besar, dan mengakselerasi transformasi Indonesia menuju pusat pemerintahan yang terdepan di era modern.
(FREDY JANU/KPFM)