KPFM NUSANTARA – Minat investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan tren positif, dibuktikan dengan penerimaan 536 Letter of Intent (LoI) dari berbagai badan usaha yang tertarik membangun infrastruktur di IKN.
Otorita IKN menegaskan bahwa tidak terjadi penurunan minat, justru proses seleksi yang semakin ketat memastikan hanya investasi yang benar-benar siap dan berkualitas yang akan diwujudkan di lapangan.
Menurut Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, seleksi LoI dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan kesiapan finansial dan operasional setiap investor.
“Kami ingin menegaskan bahwa jumlah investor yang masuk ke IKN justru semakin meningkat. Namun, kami menerapkan seleksi yang lebih profesional sehingga investasi yang masuk benar-benar siap dan dapat direalisasikan. Tidak ada penurunan minat; yang terjadi adalah peningkatan minat dengan seleksi yang lebih ketat,” ujarnya, Rabu 26 Februari 2025.
Dari 536 LoI yang diterima, lebih dari 60 persen berasal dari investor yang berminat membangun infrastruktur, sedangkan sisanya adalah supplier, vendor, konsultan, dan pihak lain.
Sebanyak 140 investor telah melengkapi seluruh data yang diperlukan dan sedang menjalani proses investasi melalui platform Investara, sementara 190 investor lainnya masih dalam tahap pemenuhan persyaratan dan verifikasi.
Penerapan seleksi ketat ini merupakan bagian dari upaya Otorita IKN untuk menjaga kualitas investasi demi mewujudkan pembangunan kota yang berkelanjutan.
Investasi-invesasi tersebut diharapkan tidak hanya meningkatkan infrastruktur di IKN, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Hal ini terbukti dari beberapa proyek yang telah berjalan, seperti Hotel Swissotel Nusantara, Rumah Sakit Mayapada, dan Rumah Sakit Hermina, yang telah beroperasi sejak tahun 2024.
Proyek lain seperti Hotel Qubika dan Restoran Kampung Kecil juga dikabarkan akan segera beroperasi, turut memperkuat sektor pariwisata dan kuliner.
Di bidang transportasi, layanan ramah lingkungan telah didukung dengan pembangunan dua halte oleh Bluebird, sebagai bagian dari rencana total lima belas halte untuk mendukung armada bus listrik.
Sementara di sektor energi, PT Nusantara Sembcorp Solar Energi telah menyelesaikan pembangunan PLTS IKN berkapasitas 50 MW dengan sistem penyimpanan baterai 14.2 MWh, yang telah beroperasi sejak 28 Desember 2024.
“Kami ingin mengklarifikasi bahwa pemberitaan mengenai penurunan minat investasi di IKN tidak tepat. Justru, kami melihat tren positif di mana semakin banyak investor serius yang ingin berinvestasi. Proses seleksi yang ketat adalah bagian dari tata kelola investasi yang profesional,” pungkas Agung Wicaksono.
(FREDY JANU/KPFM)