KPFM PENAJAM – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun menyebut banyak yang harus dievaluasi salah satunya mengenai akurasi data dalam perencanaan pembangunan. Hal tersebut ia ungkap berdasarkan hasil dari musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) di empat kecamatan.
Marbun menyebut Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) sekitar Rp200 miliar dikarenakan kegiatan yang telah ditetapkan tidak berjalan dengan baik.
“Artinya perencanaannya kurang tepat, jadi kami sajikan Data Desa Presisi (DDP) itu,” katanya, Rabu (21/2/2024).
Baca Juga: DUA PEMDA BAHAS PENYELESAIAN DAMPAK SOSIAL BANDARA VVIP
Bahkan data keadaan sosial dan pembangunan setiap kelurahan/desa bisa dijadikan acuan dalam perencanaan program. Dananya bisa dibagi dengan berdasarkan data tersebut.
"Kegiatan yang harus diperbaiki sangat banyak seperti perbaikan jalan dan lainnya. Nanti berbagi saja baik dana desa, dana provinsi, kabupaten, bahkan kementerian," ujarnya.
Dirinya menargetkan pelaksanaan harus lebih terencana pada tahun ini kendati datanya baru disusun. "Harus tepat sasaran kalau sekarang,” jelasnya.
Sehingga diperlukan sinkronisasi antara lurah, kepala desa dan para kepala dinas. Supaya pihak desa juga mengetahui program yang akan dilaksanakan oleh dinas-dinas di desanya.
"Kita berharap semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan lebih sinkron dalam merencanakan dan melaksanakan programnya," imbuh Makmur.
Dirinya meyakini tidak ada yang sulit dalam merencanakan dan melaksanakan program jika sistem manajerial ditingkatkan. Selain juga fokus pembangunan disesuaikan dengan kebutuhan.
"Contohnya, Kecamatan Babulu akan fokus pada pertanian dan Kecamatan Penajam akan fokus pada pariwisata. Terutama Penajam memiliki pelabuhan, pantai, bahkan pusat dunia usaha,” pungkasnya. (adv)