Senin, 22 Desember 2025

ANGGARAN PPU 2026 TURUN DRASTIS, BKAD NGEBUT TUNTASKAN RAPBD SEBELUM AKHIR NOVEMBER

Photo Author
- Jumat, 14 November 2025 | 09:23 WIB
Kepala BKAD PPU Muhajir
Kepala BKAD PPU Muhajir

 

KPFM PENAJAM– Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menghadapi tahun anggaran 2026 dengan tantangan fiskal paling berat dalam satu dekade terakhir. Pendapatan daerah diperkirakan merosot tajam hingga lebih dari Rp1 triliun, namun Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) memastikan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tetap berjalan tepat waktu.

Kepala BKAD PPU Muhajir menegaskan, pihaknya kini berpacu dengan waktu untuk menuntaskan seluruh proses pembahasan RAPBD bersama DPRD sebelum batas akhir 30 November 2025.

“Kita kejar target agar pembahasan bisa tuntas sebelum akhir November, supaya tahun depan program bisa langsung jalan tanpa penundaan,” ujar Muhajir, Kamis (13/11/2025).

Berdasarkan perhitungan sementara, postur RAPBD 2026 hanya mencapai sekitar Rp1,4 triliun, atau turun hampir separuh dari tahun sebelumnya. Penurunan signifikan ini terutama dipicu oleh berkurangnya alokasi transfer pusat dan ketatnya ruang fiskal daerah.

“Kondisi ini memang berat, tapi kami sudah menyusun simulasi agar seluruh kebutuhan utama tetap terpenuhi — baik belanja pegawai, pelayanan publik, maupun operasional pemerintahan,” jelasnya.

Baca Juga: PPU SIAP GELAR PESTA OLAHRAGA PELAJAR SE-KALTIM, BUPATI MUDYAT PASTIKAN POPDA 2025 BERJALAN SUKSES  

Muhajir menegaskan, prioritas Pemkab PPU tetap diarahkan untuk menjaga pelayanan dasar dan stabilitas birokrasi. Namun, ia mengakui, keterbatasan anggaran akan berdampak pada penundaan sejumlah proyek fisik dan pembangunan infrastruktur yang tidak bersifat mendesak.

“Kita realistis saja. Dalam kondisi seperti ini, yang paling utama adalah roda pemerintahan dan layanan masyarakat tetap berjalan. Proyek fisik mungkin akan lebih selektif,” katanya.

Meski ruang fiskal menyempit, BKAD memastikan proses pembahasan RAPBD dilakukan secara transparan dan efisien bersama DPRD. Muhajir menyebut, koordinasi intensif antarperangkat daerah terus dilakukan untuk menyelaraskan prioritas dan mencegah tumpang tindih program.

“Kuncinya efisiensi dan ketepatan prioritas. Setiap rupiah harus punya dampak langsung ke masyarakat,” tegasnya.

Ia berharap, RAPBD 2026 dapat disetujui sesuai jadwal agar pelaksanaan program tahun depan tidak mengalami keterlambatan. Dengan disiplin perencanaan dan pengendalian belanja, Pemkab PPU optimistis tetap bisa menjaga stabilitas fiskal di tengah tekanan anggaran.

“Kita mungkin bergerak dengan anggaran lebih kecil, tapi semangat efisiensi dan kinerja tetap harus besar,” pungkas Muhajir.

(AHMAD MAKI KPFM)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Admin KPFM

Tags

Artikel Terkait

Live KPFM 95,4 Balikpapan

Terkini

PTMB TAMBAH PELANGGAN BARU TAHUIN 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 10:03 WIB

KALTIM KIRIM 37 RELAWAN KEMANUSIAAN KE ACEH TAMIANG

Rabu, 17 Desember 2025 | 12:51 WIB

PERDA REKLAME DIKAJI ULANG, VIDEOTRON JADI PERHATIAN

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:11 WIB

PENGUSAHA REKLAME TERKENDALA PBG

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:54 WIB

POSKO NATARU SAMS SEPINGGAN DIAKTIFKAN LEBIH AWAL

Senin, 15 Desember 2025 | 12:54 WIB
X