KPFM BALIKPAPAN — Peluang investasi di sektor pengelolaan sampah kembali terbuka di Kota Balikpapan. Dalam kegiatan Mahakam Investment Forum (MIF) 2025 yang digelar di Hotel Novotel Balikpapan, Kamis 9 Oktober 2025, Pemerintah Kota Balikpapan menerima Letter of Intent (LoI) atau surat pernyataan minat investasi dari perusahaan asal Tiongkok, PT Magic Crystal Indo, untuk proyek waste to energy di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar Balikpapan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Balikpapan, Hasbullah Helmi, menjelaskan bahwa surat tersebut merupakan bentuk minat awal dari pihak investor yang akan ditindaklanjuti dengan pembahasan teknis bersama instansi terkait.
“Tadi kita menerima letter of intent dari PT Magic Crystal Indo untuk investasi waste to energy di Balikpapan. Ini masih tahap minat, nanti akan kita tindak lanjuti secara teknis untuk melihat kelayakannya,” ujar Helmi.
Menurutnya, rencana investasi ini sejalan dengan kebutuhan Balikpapan untuk mengelola sampah secara berkelanjutan.
TPA yang ada saat ini diperkirakan hanya akan mampu menampung sampah dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Karena itu, inovasi pengelolaan sampah menjadi energi menjadi solusi jangka panjang.
Baca Juga: CEGAH KEKURANGAN ZAT BESI, ALFAMIDI AJAK MASYARAKAT PEDULI GIZI BALITA
“Kita berharap ke depan TPA tidak hanya menjadi tempat penampungan, tapi juga bisa menghasilkan energi, seperti listrik. Dengan begitu, usia TPA bisa lebih panjang karena sebagian sampah diolah dan didaur ulang,” jelasnya.
Rencana investasi yang ditawarkan diperkirakan bernilai sekitar 200 juta dolar AS, dan tidak hanya mencakup Balikpapan, tetapi juga wilayah lain di Kalimantan Timur seperti Samarinda dan Kutai Kartanegara.
Sebagai tindak lanjut dari forum investasi ini, Helmi menyebut akan ada pertemuan lanjutan (one-on-one meeting) antara pihak investor dan pemerintah daerah, serta kunjungan lapangan ke TPA Manggar Balikpapan dan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada hari berikutnya.
Selain proyek waste management, Balikpapan juga menawarkan sejumlah proyek lain dalam portofolio Investment Project Ready to Offer (IPRO), antara lain Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk Kawasan Industri Kariangau (KIK).
Kemudian pembangunan Convention Hall Nusantara di kawasan MT Haryono, serta pengembangan energi listrik tenaga angin di wilayah timur kota.
Helmi menambahkan bahwa promosi investasi ini turut didukung oleh Bank Indonesia melalui jejaring Regional Investment Relations Unit (RIRU) yang berperan memperkenalkan potensi daerah kepada investor asing, termasuk melalui perwakilan di sejumlah kedutaan besar Indonesia di luar negeri.
“Kegiatan seperti MIF ini sangat penting karena mempertemukan langsung pemerintah, pelaku usaha, dan calon investor. Harapannya, dari minat yang ada ini bisa berkembang menjadi kerja sama konkret,” pungkasnya.
(FREDY JANU/KPFM)