KPFM BALIKPAPAN — Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim menggelar Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemanfaatan Sertifikat Elektronik di Grand Senyiur Hotel Balikpapan, Selasa 5 Agustus 2025, sebagai upaya mendorong percepatan digitalisasi layanan pemerintahan.
Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal, menyampaikan bahwa sertifikat elektronik khususnya tanda tangan elektronik (TTE) telah digunakan sejak tiga tahun lalu. Namun, pemanfaatannya perlu diperluas agar lebih optimal dan merata di seluruh perangkat daerah.
“Kita ingin pemanfaatan TTE lebih luas dan masif. Kegiatan ini juga mengantisipasi pejabat baru yang mungkin belum familiar,” jelas Faisal.
Ia menekankan bahwa TTE menjadi elemen penting dalam digitalisasi karena berada di tahap akhir proses administrasi. Pemanfaatan maksimal dapat mempercepat layanan publik sekaligus meningkatkan efisiensi.
Baca Juga: 7 MEREK BERAS PREMIUM DI KALTIM TAK SESUAI STANDAR DAN HET
Penerapan TTE di Kaltim dinilai berjalan baik. Beberapa daerah bahkan menjadi contoh. Kutai Kartanegara, misalnya, sudah menerapkannya hingga tingkat desa dan masuk peringkat nasional. Samarinda juga telah menggunakannya hingga tingkat kelurahan.
“Kami ingin kabupaten/kota lain mengikuti jejak ini. Pemanfaatan aplikasi seperti Srikandi untuk tata naskah dinas sudah baik di Kukar dan Samarinda, tinggal mendorong daerah lain,” tambahnya.
Diskominfo Kaltim menargetkan peningkatan posisi dalam peringkat nasional Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dengan memastikan sertifikat elektronik terimplementasi di seluruh perangkat daerah.
Bimtek ini diikuti kepala subbagian umum dan pengelola teknologi informasi seluruh OPD Pemprov Kaltim. Peserta mendapatkan pemahaman kebijakan dan regulasi sertifikat elektronik, serta pelatihan teknis penggunaan TTE dalam sistem pemerintahan.
Faisal menuturkan bahwa infrastruktur digital di Kaltim sudah siap. Seluruh OPD dan pemerintah kabupaten/kota telah terhubung dengan jaringan fiber optik. Tantangannya mengoptimalkan penggunaannya, termasuk pertukaran data lintas instansi.
“Jaringannya sudah ada. Sekarang saatnya kita memanfaatkan untuk efisiensi. Pertukaran data ini harus kita dorong agar layanan digital semakin efektif,” ucapnya.
(FREDY JANU/KPFM)
