KPFM BALIKPAPAN — Kejuaraan Daerah (Kejurda) Basket Antar Klub se-Kalimantan Timur 2025 telah berakhir, Selasa 8 Juli 2025, dengan dominasi kuat klub-klub asal Samarinda di berbagai kelompok usia. Total enam gelar juara dari sembilan kategori berhasil diboyong, menyisakan tiga gelar untuk tuan rumah Balikpapan.
Laga puncak di Aula KNPI Balikpapan berlangsung sengit. Di kategori KU-19 putri, Bluefin Samarinda sukses menundukkan OSNBC Balikpapan dengan skor 54-39. Sayangnya, kemenangan tersebut tak berlanjut di sektor putra. Tim KU-19 putra Bluefin harus mengakui keunggulan Sonic Samarinda yang tampil dominan dengan skor 67-46.
Dominasi Samarinda juga berlanjut di KU-13 putra lewat Sonic Samarinda dan KU-15 putri oleh Puma Samarinda. Sonic bahkan menyabet dua gelar melalui kelompok usia termuda (KU-13) putra dan KU-19 putra.
Sementara itu, Balikpapan berhasil meraih tiga gelar, diantaranya Blue Sky Balikpapan menjuarai KU-15 putra, sedangkan KS Angel mengamankan gelar KU-13 putri.
Baca Juga: 3000 UNDANGAN AKAN HADIRI HUT DEKRANAS DI BALIKPAPAN, LIBATKAN UMKM LOKAL DAN HIBURAN ARTIS NASIONAL
Satu gelar lainnya diraih dari KU-15 putra, memperlihatkan pembinaan usia muda masih menyisakan peluang bersaing.
Pelatih Bluefin Samarinda, Juan Alexius, menyampaikan apresiasi atas pencapaian timnya meski gagal mengulang gelar ganda tahun lalu.
“Kami bersyukur bisa mencapai final di KU-19 untuk putra dan putri. Target tidak sepenuhnya tercapai, tapi anak-anak sudah bermain maksimal,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya kontinuitas kompetisi di berbagai level usia. “Kejuaraan seperti ini harus terus dijalankan agar pembinaan tidak terputus. Selain prestasi, yang utama adalah regenerasi dan pengalaman bertanding,” ungkapnya.
Juan juga mengungkapkan timnya kini mengalihkan fokus ke Kaltim Basketball League untuk KU-16 yang akan segera digelar oleh Pengprov Perbasi Kaltim.
Ketua Perbasi Balikpapan, Prihandoko Triswiyanto, menyebut Kejurda kali ini diikuti 45 klub dari lima daerah. Yakni Balikpapan, Samarinda, Penajam Paser Utara, Bontang, dan Kutai Timur. Ia menyebut ajang ini sebagai gambaran awal kekuatan daerah menjelang POPDA.
“Kejurda ini jadi seleksi alamiah. Bukan hanya perebutan gelar, tapi juga tolok ukur pembinaan atlet usia muda,” ucapnya.
(FREDY JANU/KPFM)