KPFM PENAJAM – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah merancang penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kalimantan Timur XVII dengan pendekatan baru. Yakni dengan skema pengurangan Cabang Olagraga (Cabor) sehingga lebih ramping, namun pelaksanaannya diharapkan maksimal. Popda yang akan digelar pada November 2025 ini diharapkan menjadi ajang yang menonjolkan kualitas, bukan semata kuantitas.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Andi Singkerru, menyatakan bahwa pihaknya sedang menyusun formula penyelenggaraan yang realistis dan terukur, termasuk mempertimbangkan jumlah cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan, sebagai dampak minimnya anggaran yang tersedia.
“Daripada banyak cabor tapi acaranya tidak tertangani dengan baik, jadi lebih baik hanya ada delapan hingga sepuluh cabor, tapi pelaksanaannya benar-benar sukses,” ujar Andi, Selasa (24/6/2025).
Langkah ini bukan tanpa alasan. Dengan anggaran sementara dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) yang disebut sebesar Rp3 miliar, PPU menilai perlu ada penyesuaian dalam skala kegiatan.
Namun, Andi menegaskan bahwa efisiensi ini bukan berarti pengurangan kualitas, melainkan langkah strategis untuk memastikan Popda tetap berkesan dan profesional.
“Kami tidak ingin memaksakan banyak cabor, lalu hasilnya setengah-setengah. Kalau acaranya gagal, tentu yang terkena dampaknya juga daerah kita,” tegasnya.
Disdikpora juga aktif membangun koordinasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten PPU dan Pemerintah Provinsi Kaltim.
"Untuk kebutuhan anggaran keseluruhannya ini masih kami formulasikan. Karena harus dibicarakan juga dengan KONI, karena ada yang mau dialokasikan juga untuk KONI," ucapnya.
Menurut Andi, anggaran dan rencana teknis pelaksanaan masih dalam proses pematangan bersama berbagai pihak.
“Kami sedang menyusun surat resmi kepada Pemprov, kami sedang menyusun formula dan bahasa yang tepat,” jelasnya.
Menurut Andi, lebih dari sekadar kegiatan olahraga, Popda kali ini juga dipandang sebagai momen penting bagi PPU untuk menunjukkan kapabilitasnya sebagai tuan rumah pada gelaran olahraga tingkat provinsi.
Meski tidak akan mempertandingkan seluruh 14 cabor utama seperti yang ditargetkan sebelumnya, PPU bertekad menghadirkan event yang tertib, terorganisir, dan membanggakan.
“Dengan segala keterbatasan, kami ingin membuktikan bahwa PPU mampu menggelar event besar dengan standar tinggi,” imbuhnya.
(*/AHMAD KPFM)