KPFM PENAJAM – Perubahan budaya pendidikan menuju kepedulian lingkungan semakin terasa di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Hal ini ditandai dengan keberhasilan empat sekolah dasar (SD) di daerah tersebut meraih penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi Kalimantan Timur, sebuah pengakuan prestisius atas komitmen mereka dalam membangun lingkungan sekolah yang berkelanjutan.
Sekolah-sekolah itu adalah SDN 001 Waru, SDN 003 Penajam, SDN 024 Penajam, dan SDN 011 Penajam. Mereka dinobatkan sebagai penerima penghargaan dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup tingkat provinsi yang akan digelar di Samarinda, Senin (23/6/2025).
Capaian ini tak hanya menjadi simbol penghargaan semata, melainkan juga menandai keberhasilan sebuah gerakan perubahan perilaku di tingkat akar rumput—dimulai dari ruang kelas, halaman sekolah, hingga ke rumah para siswa.
“Yang paling membanggakan, siswa sekarang tidak hanya tahu pentingnya kebersihan, tapi mereka juga mulai menjalankannya sebagai bagian dari keseharian,” ujar salah satu guru pendamping di SDN 003 Penajam.
Program Adiwiyata sendiri telah lama dikenal bukan sekadar ajang lomba kebersihan sekolah. Lebih dari itu, ini adalah strategi pembelajaran hidup yang mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan sejak dini. Di sekolah-sekolah peserta, siswa aktif dalam memilah sampah, menanam pohon, hingga merancang proyek hijau sederhana.
Perubahan ini tidak datang begitu saja. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU, Safwana, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari proses panjang dan kolaborasi.
“Empat sekolah ini sebelumnya sudah kami dampingi cukup intens, dan mereka juga didukung penuh oleh tim internal sekolah masing-masing,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa sebagian dari sekolah tersebut memang sudah berpengalaman mengikuti program Adiwiyata pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga mampu membangun sistem dan budaya yang lebih kuat.
Dengan penghargaan ini, semangat untuk menjadikan sekolah sebagai pusat pendidikan karakter lingkungan hidup kian menguat. Diharapkan, prestasi ini akan memicu gerakan serupa di sekolah-sekolah lain di wilayah PPU.
“Kami ingin ini bukan sekadar prestasi, tapi menjadi tonggak pembentukan karakter anak-anak yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan,” imbuhnya.
(*/AHMAD KPFM)