KPFM PENAJAM — Pengelolaan Pelabuhan Benuo Taka Buluminung di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah menghadapi tantangan besar dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah sekaligus menjaga keselamatan pelayaran.
Meski masih dikelola sepenuhnya oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten PPU, keberadaan fasilitas pelabuhan ini dinilai belum memadai untuk memenuhi tuntutan perkembangan ekonomi daerah. Sekretaris Dishub PPU, Andy Sunra Satriady Sumaryo, menyampaikan bahwa optimasi retribusi pelabuhan menjadi target utama, namun tidak boleh mengabaikan aspek keselamatan yang sangat krusial.
Menurut Andy, pengelolaan pelabuhan yang masih dilakukan oleh pemerintah daerah memang terkonfirmasi melalui hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) baru-baru ini. Namun, keterbatasan fasilitas dan sumber daya menjadi hambatan signifikan untuk meningkatkan kapasitas layanan pelabuhan.
“Pelabuhan kita masih jauh dari kata ideal, baik dari sisi infrastruktur maupun pengelolaan. Kalau ingin percepatan pengembangan yang optimal, keterlibatan pihak swasta menjadi solusi yang patut dipertimbangkan,” ujarnya.
Andy menegaskan pentingnya pembelajaran dari insiden tenggelamnya kapal feri di perairan Penajam beberapa waktu lalu, yang menjadi pengingat agar keselamatan pelayaran selalu menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan peningkatan retribusi.
Dalam upaya mencari jalan tengah, Dishub PPU telah memfasilitasi pertemuan bersama para pelaku usaha, termasuk sektor batubara dan crude palm oil (CPO), untuk menyelaraskan kepentingan ekonomi dan aspek keselamatan pelayaran. Rapat koordinasi ini dipimpin langsung oleh Kepala Dishub, Alimuddin, dengan harapan tercipta sinergi antara pemerintah dan sektor swasta.
“Saya yakin, kolaborasi yang sinergis akan mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga pelayanan publik tetap berkualitas dan aman,” kata Andy.
Menurutnya, meski pengelolaan oleh pihak swasta atau badan usaha pelabuhan masih menjadi opsi, keputusan tersebut harus diambil secara hati-hati. “Agar tidak mengorbankan kepentingan umum dan keamanan pelayaran,” pungkasnya.
(*/AHMAD KPFM)