KPFM BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan secara resmi meluncurkan Gerakan Bersama Posyandu Berantas Stunting (Gempur Stunting) pada Minggu, 25 Mei 2025, bertempat di Taman Bekapai.
Kegiatan ini menjadi langkah konkret dan kolaboratif dalam menekan angka stunting yang saat ini masih berada di angka 21,6 persen.
Ketua TP PKK sekaligus Bunda PAUD Kota Balikpapan, Nurlena Rahmad Mas’ud, menyampaikan bahwa peluncuran Gempur Stunting bukan sekadar seremoni, melainkan awal dari aksi nyata lintas sektor dalam menurunkan angka stunting di kota ini.
“Gempur Stunting ini menandakan Balikpapan siap menggempur stunting. Ini bukan hanya rencana atau kegiatan simbolik, tapi benar-benar akan diimplementasikan langsung di lapangan,” tegas Nurlena diwawancarai wartawan usai kegiatan.
Dalam pelaksanaannya, program ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari TP PKK, Dinas Kesehatan, himpunan psikologi, dokter anak, hingga lembaga-lembaga terkait lainnya.
Menurut Nurlena, kunci keberhasilan program ini terletak pada kolaborasi dan gotong royong seluruh elemen masyarakat.
Salah satu inovasi utama dari Gempur Stunting adalah penunjukan setiap Rukun Tetangga (RT) sebagai bapak asuh bagi anak-anak stunting di wilayah masing-masing.
Dengan begitu, proses pendataan, pendampingan, dan pengawasan dilakukan secara langsung dari tingkat paling bawah.
“RT sangat krusial. Mereka tahu langsung kondisi anak-anak di lingkungannya. Jadi upaya ini bisa lebih terkontrol dan terarah,” ujar Nurlena.
Rangkaian launching juga diisi dengan kegiatan senam bersama, bazar UMKM, penandatanganan nota kesepahaman (MoU), pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil dan anak-anak, serta sosialisasi program bapak asuh.
Pemerintah Kota Balikpapan berharap hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) terbaru dapat menunjukkan penurunan angka stunting.
Nurlena pun optimistis, dengan dukungan seluruh pihak baik Pemerintah Kota dan DPRD, Balikpapan dapat menjadi kota percontohan dalam penanganan stunting secara terpadu.
(FREDY JANU/KPFM)