KPFM BALIKPAPAN – Kebijakan efisiensi anggaran Pemerintah Kota Balikpapan berdampak pada pengurangan volume kegiatan sosialisasi kebencanaan, meski program utama penanggulangan bencana tetap berjalan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan, Usman Ali, menyatakan bahwa pihaknya masih menjalankan tiga bidang utama penanggulangan bencana pada tahun 2025, yakni pencegahan, penanganan saat terjadi bencana, serta penanganan pascabencana.
"Program tetap dilaksanakan. Ketiga bidang itu berjalan seperti biasa. Kami berharap tahun ini potensi bencana menurun, namun masyarakat tetap harus waspada jika sewaktu-waktu terjadi bencana," ujarnya, Jumat (23/5/2025).
Salah satu program yang tetap dijalankan meskipun mengalami pengurangan adalah pelatihan kebencanaan di sekolah-sekolah. Menurut Usman, pelatihan tersebut tetap diberikan, namun dengan volume yang lebih kecil akibat keterbatasan anggaran.
"Pelatihan di sekolah-sekolah tetap dilaksanakan, meskipun jumlahnya dikurangi. Kalau ada permintaan dari pihak sekolah, kami tetap akan melaksanakan," tambahnya.
Sementara itu, terkait bantuan alat pemadam api ringan (APAR), BPBD tidak serta-merta memberikan langsung kepada masyarakat. Prosedur pemberian APAR dilakukan melalui proses hibah yang harus diajukan terlebih dahulu oleh masyarakat melalui kelurahan.
"Prosesnya harus melalui usulan dari masyarakat ke kelurahan, lalu dari kelurahan ke BPBD. Setelah datanya terkumpul, kami ajukan sebagai program hibah yang harus mendapat persetujuan wali kota," jelas Usman.
Ia menegaskan bahwa pelatihan kepada warga maupun lingkungan perusahaan juga masih terus dilaksanakan.
"Pelatihan kepada masyarakat dan perusahaan tetap kami jalankan. Jadi meskipun ada efisiensi, lingkup kegiatan tetap mencakup semua pihak," pungkasnya.
(MAULANA KPFM)