KPFM BALIKPAPAN – Kelangkaan bahan bakar jenis Pertamax masih terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Balikpapan, termasuk di SPBU Gunung Guntur, Balikpapan Tengah.
Sudah tiga hari pasokan Pertamax belum juga diterima, menyebabkan antrean kendaraan roda empat dan roda dua memadati area SPBU.
Manager SPBU Gunung Guntur, Randi Faisal, menjelaskan bahwa kosongnya stok Pertamax terjadi akibat kegiatan perawatan (maintenance) tangki di kilang Pertamina Balikpapan.
“Jadi pasokan Pertamax harus diambil dari Samarinda, yang menyebabkan keterlambatan pengiriman,” ujarnya kepada wartawan, Selasa 20 Mei 2025.
Menurut Randi, SPBU Gunung Guntur biasanya menerima pengiriman Pertamax sebanyak 8 kiloliter per hari, dan kadang mencapai 16 kiloliter. Namun hingga hari ini, belum ada pengiriman baru. Sementara yang tiba baru-baru ini adalah 16 kiloliter Pertalite.
Akibat kekosongan Pertamax, sebagian besar pengendara beralih ke Pertalite. Hal ini membuat antrean semakin panjang.
Untuk merespons kondisi tersebut, Pertamina memberikan arahan agar satu dispenser tambahan yang biasanya digunakan untuk produk nonsubsidi dialihkan untuk Pertalite, guna mempercepat antrean kendaraan roda empat.
SPBU Gunung Guntur juga melakukan penyesuaian layanan harian. Untuk kendaraan roda dua, pengisian Pertalite hanya dilayani mulai pukul 07.00 hingga 12.00 siang. Setelah itu, seluruh dispenser difokuskan untuk melayani kendaraan roda empat.
“Kami diberikan opsi apakah ingin tetap melayani roda dua atau menghentikan. Tapi kami pilih tetap melayani dengan batasan waktu, karena kalau dihentikan total tentu akan berdampak bagi masyarakat sekitar,” ungkap Randi.
Sementara itu, pengisian Pertamax untuk roda dua tetap dibuka tanpa pembatasan waktu, meski stoknya hingga kini masih nihil.
Randi juga menyebut bahwa walaupun ada peningkatan permintaan terhadap Pertalite, lonjakannya tidak terlalu drastis karena beberapa SPBU lain di Balikpapan masih memiliki stok.
Namun demikian, antrean tetap mengular di Gunung Guntur karena meningkatnya volume kendaraan yang sebelumnya pengguna Pertamax.
SPBU berharap pasokan Pertamax bisa kembali normal dalam waktu dekat untuk mengurai antrean dan menstabilkan distribusi bahan bakar di kota Balikpapan.
(FREDY JANU/KPFM)
