KPFM PENAJAM – Suasana haru menyelimuti ruang kerja Bupati Penajam Paser Utara (PPU) pada Jumat (8/5/2025). Tangis duka menyertai momen saat Bupati PPU, Mudyat Noor, secara simbolis menyerahkan santunan jaminan kecelakaan kerja kepada keluarga almarhum Ilham Soeharto, Anak Buah Kapal (ABK) KMP Muchlisa yang menjadi salah satu korban jiwa dalam insiden tenggelamnya kapal feri tersebut.
Ilham bersama rekannya, Khayu Mutiara Purwati yang menjabat sebagai Mualim I kapal, dinyatakan meninggal dunia setelah tiga hari proses pencarian intensif oleh tim SAR gabungan. Keduanya tenggelam dalam tragedi memilukan yang terjadi di perairan antara Balikpapan dan Penajam, Senin (5/5/2025) sekitar pukul 14.00 Wita, saat KMP Muchlisa bertolak dari Pelabuhan Kariangau.
Penyerahan santunan ini turut dihadiri Wakil Bupati PPU Abdul Waris Muin, Sekretaris Daerah Tohar, jajaran BPJS Ketenagakerjaan, perwakilan Dinas Tenaga Kerja, hingga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Kuncoro.
Kehadiran mereka menunjukkan dukungan moral dan solidaritas pemerintah daerah terhadap keluarga korban.
Dalam sambutannya, Bupati Mudyat Noor menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah yang merenggut nyawa dua awak kapal tersebut. Ia menyebut santunan ini bukan hanya bentuk tanggung jawab sosial dari BPJS Ketenagakerjaan, tetapi juga simbol kepedulian dan empati pemerintah terhadap para pekerja.
"Kami sangat berduka atas kepergian saudara Ilham. Kami berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Santunan ini memang tak akan mampu menggantikan sosok almarhum, namun kami berharap ini bisa sedikit meringankan beban keluarga," ungkap Mudyat Noor.
Tragedi KMP Muchlisa tidak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga menyebabkan kerugian besar bagi penumpang. Sebanyak 23 penumpang berhasil diselamatkan, namun kendaraan roda empat dan roda dua yang mereka bawa turut tenggelam bersama kapal.
Menurut Mudyat, peristiwa ini menjadi cermin penting bagi peningkatan standar keselamatan pelayaran di wilayah PPU dan sekitarnya. Pemerintah diharapkan dapat memperkuat sistem mitigasi risiko dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi kecelakaan laut serupa di masa mendatang.
(*/AHMAD KPFM)