KPFM BALIKPAPAN - Memanfaatkan momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Polda Kalimantan Timur menggelar kegiatan Jumat Curhat yang sarat nilai edukatif di SMK Setia Budi Balikpapan, Jumat, 2 Mei 2025.
Kegiatan ini menjadi ruang dialog terbuka antara aparat kepolisian dan ratusan pelajar, dalam upaya membentuk karakter generasi muda yang sadar hukum dan tangguh menghadapi tantangan zaman.
Dipimpin oleh Kasubbid Mulmed Bidhumas Polda Kaltim AKBP Qori Kurniawati dan Kasubbid Penmas AKBP Musliadi Mustofa, acara ini menggandeng lintas satuan kerja dari lingkungan Polda Kaltim, termasuk Ditresnarkoba, Ditlantas, hingga Ditpamobvit.
Berbagai isu krusial diangkat dalam forum ini. Dari Ditresnarkoba, AKBP Agus Sunandar menjelaskan betapa rentannya pelajar menjadi target penyalahgunaan narkoba.
“Kalian adalah aset masa depan, jangan sampai rusak karena pengaruh negatif. Laporkan jika melihat penyimpangan di sekitar,” pesannya tegas.
Sementara itu, AKBP Qori mengajak pelajar untuk cermat dalam menggunakan media sosial. Ia menekankan pentingnya etika digital agar tidak terjebak dalam penyebaran informasi palsu yang bisa berujung jeratan hukum.
“Jangan asal sebar. Bijak bermedia sosial itu bentuk kecerdasan,” ujarnya.
Dari Ditpamobvit, AKBP Sunardi turut mengedukasi siswa tentang pentingnya peran masyarakat dalam menjaga objek vital nasional. Menurutnya, pelibatan publik, termasuk generasi muda, menjadi kunci dalam sistem pertahanan keamanan yang modern.
Kegiatan juga diisi dengan sesi tanya jawab yang menghidupkan suasana. Beberapa siswa menanyakan soal bahaya knalpot brong, hingga bagaimana membedakan perkara perdata dan pidana. Semua dijawab dengan bahasa yang membumi, tanpa menggurui.
Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yuliyanto, menilai program ini sebagai bagian dari pendekatan humanis kepolisian.
“Edukasi hukum tak hanya milik orang dewasa. Kami ingin anak-anak muda tumbuh sebagai pemimpin masa depan yang taat aturan dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan,” katanya.
Lewat Jumat Curhat edisi Hardiknas ini, Polda Kaltim menunjukkan bahwa pendidikan karakter bisa hadir di luar ruang kelas melalui dialog, kepedulian, dan keteladanan. Sebuah langkah kecil untuk cita-cita besar Indonesia Emas 2045.
(FREDY JANU/KPFM)