KPFM BALIKPAPAN - Pembangunan fisik rumah sakit Balikpapan Barat terpaksa dilanjutkan tahun 2025 mendatang.
Hal ini dipicu protes warga yang keberatan dengan getaran dari pekerjaan pancang yang menyebabkan beberapa rumah dan jembatan di sekitar lokasi pembangunan mengalami goncangan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Alwiyati menyampaikan, akibat protes warga ini, pihaknya terpaksa menghentikan sementara pekerjaan fisik rumah sakit tersebut.
Padahal anggaran sebesar Rp125 miliar sudah dialokasikan untuk pembangunan tersebut.
Anggaran ini digunakan untuk pembangunan fisik RS Tipe C di Kecamatan Balikpapan Barat.
“Karena kondisinya sekarang masih terus dihalangi oleh masyarakat sehingga terpaksa harus dilanjutkan di tahun 2025 mendatang. Apa boleh buat, diganggu terus, dan kita harus optimis tahun depan baru bisa,” kayaknya kepada wartawan, Rabu (30/10/2024).
Ia mengungkapkan, bahwa tisak gampang untuk mengalokasikan anggaran untuk pembangunan rumah sakit tersebut.
Selain itu, keberadaan rumah sakit di Kecamatan Balikpapan Barat cukup dibutuhkan karena minimnya fasilitas kesehatan di wilayah tersebut.
“Karena memang tidak gampang untuk menganggar, dan masyarakat juga selalu menuntut untuk ada rumah sakit, tapi giliran kita bangun Mereka mengganggu. Sehingga anggaran yang sudah kita anggarkan tahun ini tidak bisa terserap atau kembali lagi,” ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, bisa diartikan, target penyelesaian pembangunan rumah sakit tersebut tidak tercapai, karena di tahun 2025 mendatang masih dilaksanakan pembangunan fisik, sehingga belum bisa dioperasionalkan.
“Tahun depan baru dilaksanakan yang lain-lainnya seperti Amdal lalin , izin ketinggian. Namun untuk sekarang sudah clear cuman memang lokasinya saja yang kurang mendukung,” ungkapnya.
(MAULANA KPFM)