KPFM BALIKPAPAN - Dalam upaya memperkuat industri konstruksi dalam negeri, Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Nicodemus Daud, menyambangi Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-Lawe yang dikelola oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB).
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau proses pengelolaan produk konstruksi dan memastikan penerapan Produk Dalam Negeri (PDN) serta Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Kegiatan ini difokuskan pada peninjauan penanganan produk konstruksi yang dikelola PT KPB sebagai operator proyek RDMP. Nicodemus memberikan apresiasi tinggi atas kemajuan proyek tersebut.
"Saya berharap PT KPB menerapkan PDN dan TKDN yang sesuai dengan aturan pemerintah," katanya dalam keterangan tertulis pada Senin (7/10).
Rombongan PUPR juga meninjau langsung progres konstruksi di area kilang, dengan harapan untuk memenuhi rantai pasok produk konstruksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.
“Kami berharap kunjungan kerja ini dapat menjadi sinergi untuk mendorong produk konstruksi dalam negeri memenuhi rantai pasok nasional,” ungkap Nico dengan bangga.
Direktur Utama PT KPB, Bambang Harimurti, menyambut baik kedatangan tim dari PUPR dan menekankan pentingnya kolaborasi antara semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan kinerja jasa konstruksi nasional sesuai dengan agenda pemerintah.
"Kami berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian Proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe," ucapnya.
Pelibatan perusahaan lokal dan nasional dalam rantai pasok diharapkan dapat membuka lapangan kerja dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Serta meningkatkan TKDN, yang hingga Agustus 2024 mencapai 35 persen berdasarkan data self-assessment.
Selain itu, peningkatan produksi BBM, LPG, dan petrokimia setelah proyek selesai diharapkan dapat mendukung ketahanan dan kemandirian energi Indonesia.
(FREDY JANU/KPFM)