KPFM BALIKPAPAN - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) telah memilih delapan sekolah model di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), untuk melaksanakan penerapan Peta Jalan Pendidikan di IKN.
Keputusan ini diumumkan oleh Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin, melalui Direktur Pelayanan Dasar, Suwito, saat membuka Rapat Koordinasi Peta Jalan Pendidikan IKN bagi Sekolah Model Implementasi Pendidikan di IKN pada Minggu (2/6).
"Ada delapan sekolah yang kami jadikan sebagai model penerapan Peta Jalan Pendidikan yang kelak dijadikan sebagai pola belajar dan mengajar di seluruh sekolah di wilayah destinasi IKN," kata Suwito dalam keterangan tertulis.
Peta Jalan Pendidikan telah difinalisasi oleh pihak IKN dan sedang menunggu persetujuan resmi. Tujuannya adalah menjadi panduan untuk pembangunan pendidikan di IKN. Sebelum diimplementasikan di 360 sekolah di IKN, model ini akan diuji coba terlebih dahulu di sekolah-sekolah model.
"Kami berharap agar sekolah model ini dapat menjadi percontohan bagi sekolah lainnya setelah persiapan dan rapat koordinasi yang dilakukan hari ini," tambahnya.
Para peserta rapat akan menjadi pionir dalam mengembangkan program pendidikan di IKN, karena kolaborasi dengan berbagai pihak sangat diperlukan untuk kesuksesan program ini.
Rapat ini juga dihadiri oleh para pakar yang telah terlibat dalam penyusunan Peta Jalan Pendidikan. Mereka akan memberikan penjelasan dan mendiskusikannya dengan para peserta.
Total peserta kegiatan ini mencapai 145 orang, termasuk guru, pengawas, dan kepala sekolah dari delapan sekolah di wilayah IKN Kecamatan Sepaku.
Sekolah-sokolah tersebut antara lain: TK Mitra Pradana, SD Negeri 004, 007, 014, 017, dan 020, SMP Negeri 27, SMA Negeri 3 PPU, dan SMK Negeri 1 PPU.
Kepala Balai Guru Penggerak Kaltim Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Wiwik Setiawati, juga turut hadir dalam rapat ini. Tujuan dari rapat koordinasi adalah untuk menginformasikan tentang Peta Jalan Pendidikan di IKN serta menyusun rencana implementasinya di masing-masing sekolah.
"Para sekolah dan guru di Sepaku sangat diuntungkan karena mendapatkan perhatian khusus untuk mempersiapkan kedatangan warga peserta didik yang akan pindah dari Jakarta ke IKN," pungkasnya.
(FREDY JANU/KPFM)