KPFM BALIKPAPAN - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) bersama sembilan perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia sepakat menandatangani Nota Kesepahaman (MoU), Rabu (29/5), di Auditorium Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
MoU ini merupakan bentuk komitmen bersama perguruan tinggi untuk ikut membangun IKN terutama di bidang pendidikan, penelitian, teknologi, serta pengabdian masyarakat.
MoU ditandatangani langsung oleh Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Marjoni Rachman, Rektor Institut Teknologi Kalimantan Agus Ruriyanto, dan Rektor Universitas Kutai Kartanegara Tenggarong Ince Raden.
Kemudian Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Muhammad Musiyam, Rektor Universitas Balikpapan Isradi Zainal, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur Farid Wadjdy, Rektor Universitas Widyagama Mahakam Samarinda Husaini Usman, dan Wakil Rektor Universitas Negeri Surabaya, Martandi.
"Alhamdulillah, kami meneguhkan satu pembicaraan yang sebetulnya sudah cukup lama, dan sudah berjalan, yaitu kerja sama di antara beberapa Universitas. Di sini ada beberapa universitas swasta, dan juga ada dua universitas negeri yang ikut untuk lebih memantapkan bagaimana knowledge yang akan kita dapatkan dari pembangunan IKN ini," kata Kepala OIKN.
Bambang menyebut, MoU dengan perguruan tinggi adalah langkah awal membangun peradaban baru yang terencana, selayaknya visi IKN yakni menjadi kota dunia untuk semua.
"Ilmu pengetahuan adalah kekuatan utama atau knowledge is power, itu sebabnya kita ingin bergandengan tangan bersama-sama dengan civitas akademika yang berada di Kaltim, supaya masyarakat jangan hanya menjadi penonton tapi justru menjadi aktor utama dalam pengembangan dan pembangunan ilmu pengetahuan sains dan teknologi,” jelasnya.
Bambang juga menegaskan peran penting dari perencanaan, selain pengetahuan. Dia ingin agar semua perencanaan benar-benar duduk (sesuai dan tepat). Perencanaan adalah kunci dari segalanya.
”Apa yang diterapkan di IKN itu hampir-hampir merupakan metode pendekatan baru. Jadi, ada satu laboratorium hidup yang mana akan menjadi lompatan-lompatan teknologi, ini akan menjadi kemajuan yang luar biasa yang ingin kita wujudkan untuk Indonesia Emas 2045. Itu harapan saya. Maka, saya titipkan kepada teman-teman civitas akademika untuk membuat IKN menjadi kota yang cerdas dan berteknologi tinggi," imbuhnya.
Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Marjoni Rachman, menegaskan bahwa MoU tersebut sudah lama direncanakan dengan pihak Otorita IKN, dan pihaknya akan terus mengawal kerja sama kedua pihak.
"Kami terus berkoordinasi dengan Kepala Otorita IKN dan seluruh Rektor untuk mewujudkan kerja sama ini," ucapnya.
(FREDY JANU/KPFM)