KPFM PENAJAM - Sorotan terhadap aksesibilitas bagi atlet paralimpik di Penajam Paser Utara (PPU) semakin meningkat setelah National Paralympic Committee (NPC) PPU mengekspresikan kekecewaannya terhadap kurangnya dukungan dan fasilitas yang memadai.
Dalam situasi di mana para atlet disabilitas menghadapi tantangan khusus, kebutuhan untuk sarana dan prasarana yang sesuai menjadi sangat penting untuk memastikan mereka dapat berpartisipasi dan berkembang dalam olahraga.
Ketua NPC PPU, Yuliarti, mencerminkan kekecewaan tersebut dengan menyatakan bahwa sejak awal tahun 2024, upaya untuk mendapatkan fasilitas yang layak belum membuahkan hasil yang memuaskan.
Permohonan yang diajukan kepada pihak berwenang belum menghasilkan kejelasan yang memadai, meninggalkan atlet dan komunitas mereka dalam ketidakpastian.
Namun, respons yang cepat datang dari Pj Bupati PPU, Makmur Marbun, menandakan kesungguhan pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah ini. Dengan tegas, Makmur menegaskan bahwa semua proses pengadaan sarana dan prasarana harus melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) PPU.
Janji untuk melakukan pengecekan langsung di dinas tersebut menunjukkan langkah konkret untuk mengatasi hambatan administratif dan mempercepat proses pembangunan fasilitas yang dibutuhkan.
"Saya akan memeriksa langsung di Disdikpora. Mereka telah difasilitasi untuk berangkat bertanding, itulah sebabnya kami memberikan penghargaan pada mereka saat HUT PPU ke-22," ujar Makmur, mencerminkan apresiasi terhadap prestasi atlet paralimpik sekaligus komitmen untuk memastikan bahwa dukungan terus diberikan.
Meskipun fasilitas spesifik untuk para atlet paralimpik masih belum tersedia, Makmur menjelaskan bahwa pemkab telah melakukan upaya pembenahan pada sarana dan prasarana olahraga secara umum.
Salah satu langkah konkrit adalah pembenahan pada DOM yang kembali difungsikan sebagai sarana olahraga. Dengan pembenahan yang dijalankan secara bertahap, diharapkan kebutuhan semua atlet, termasuk para atlet disabilitas, dapat terpenuhi secara lebih baik.
"Dengan pembenahan yang dilakukan secara bertahap, kami berharap para atlet dapat berlatih di DOM dengan lebih nyaman. Kami juga akan memperbaiki aksesibilitas bagi para disabilitas," tambahnya, menunjukkan komitmen untuk memastikan bahwa proses ini berjalan dengan lancar dan inklusif.
Langkah-langkah yang diambil oleh Pemkab PPU mencerminkan proaktifitas mereka dalam menanggapi masalah ini.
Dengan kesadaran akan pentingnya inklusi dan aksesibilitas, pemerintah daerah memperlihatkan tekad untuk memperbaiki situasi bagi para atlet paralimpik, membawa harapan akan masa depan yang lebih inklusif dan mendukung bagi komunitas disabilitas di PPU. (ADV)