KPFM BALIKPAPAN - Pemerintah Pusat menjadwal ibu kota negara (IKN) Nusantara secara perdana akan mulai beroperasi pada Agustus 2024 ini.
Rencana pemindahan tersebut, tentunya akan berdampak pada Kota Balikpapan yang menjadi beranda sekaligus kota penyangga IKN.
Jumlah penduduk di Kota Balikpapan diperkirakan akan mengalami peningkatan yang signifikan, yang juga mendorong penambahan jumlah kendaraan serta peningkatan kemacetan lalu lintas.
Baca Juga: GROUNDBREAKING BANK KALTIMTARA DI IKN, JOKOWI DORONG KERJA SAMA BANK HIMBARA DENGAN BPD
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Perhubungan Kota Balikpapan akan mulai menerapkan penggunaan angkutan massal pada tahun 2024 ini.
“Kita menargetkan sistem akuntan massal itu bisa terealisasi pada tahun 2025, kita sudah bisa beralih dari angkutan pribadi ke angkutan umum massal, dan semoga ini bisa berjalan dengan baik sehingga sinergi sistem transportasi, yang ada di Balikpapan ataupun yang di IKN itu bisa bersinergi. Serta berkesinambungan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan Adwar Skenda Putra kepada wartawan, Jumat (1/3/2024).
Dengan adanya pemindahan IKN ke Kaltim, tentunya ada tantangan yakni, pertambahan jumlah penduduk itu, yang juga akan mendorong pertumbuhan jumlah kendaraan. Sementara hal tersebut berbanding terbalik dengan jumlah jalan yang dimiliki.
“Sistem transportasi ini kita Tata sesuai dengan kajian yang sudah kita buat, agar di tahun 2024 ini kita sudah mulai menggunakan angkutan massal pada koridor-koridor utama. Koridor-koridor utama itu adalah mulai dari Jalan jenderal Sudirman, Jalan Ahmad Yani Jalan Syarifuddin yoes, Jalan Soekarno Hatta, yang sudah ada dibangun korder-koridor yang sifatnya massal,” ucapnya.
Untuk saat ini, sebenarnya di kota Balikpapan tidak ada persoalan masalah kemacetan namun karena saat ini sedang banyak pembangunan peningkatan infrastruktur sehingga terjadi peningkatan atau kemacetan di beberapa ruas jalan tentu. Dan kalau proyek-proyek itu nanti sudah selesai, kemacetan itu akan berkurang.
(MAULANA/KPFM)